Anies Baswedan: Masalah Ujian Nasional Penuh Contek-Mencontek

Devi Harahap
04/1/2025 14:54
Anies Baswedan: Masalah Ujian Nasional Penuh Contek-Mencontek
Anies Baswedan.(MI/Devi Harahap)

MANTAN Menteri Pendidikan Anies Rasyid Baswedan merespons wacana akan kembali diadakan ujian nasional (UN) pada 2026. Menurutnya, ada atau tidaknya UN, pemerintah harus fokus meningkatkan kejujuran dalam proses pembelajaran agar tebangun karakter siswa yang berintegritas.

"Saya dengar ujian nasional mau diadakan lagi. Terlepas dari pro-kontra soal ujian nasional, pada waktu saya menjabat sebagai Mendikbud, ada satu masalah terkait ujian nasional ini, yaitu penuh dengan contek-mencontek, penuh dengan kecurangan," kata Anies saat ditemui Media Indonesia di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah pada Sabtu (4/1). 

Anies menjelaskan bahwa untuk menghilangkan budaya mencontek dan berbagai kecurangan yang terjadi saat UN dilaksanakan, pada 2015 pihaknya membuat kebijakan indeks integritas. Hal itu juga bertujuan mengukur sejauh mana murid dan sekolah menerapkan nilai kejujuran dalam proses pengerjaan soal UN.

"Pada 2015 kami membuat yang namanya Indeks integritas sebagai alat ukur seberapa jujur sekolah menyelenggarakan ujian. Bagaimana mengukurnya? Kalau ujian itu ada lembar jawabnya. Kalau dalam satu kelas yang isinya 40 sampai 30 anak itu jawaban, benar dan salahnya sama, artinya itu kolaborasi bukan?" jelasnya. 

Mantan Gubernur Jakarta itu menyebut bahwa untuk mengukur kejujuran seseorang itu jauh lebih sulit ketimbang kecurangan. Karenanya, soal UN dibuat dengan menggunakan teknik untuk menjadi alat pengukurnya. 

"Karena kecurangan itu masif terjadi. Jadi kita tidak hanya menilai prestasi akademiknya, tetapi juga menilai kejujurannya dengan membuat indeks kejujuran. Jadi setiap sekolah tahu bagaimana cara mengukurnya, berapa persen anak yang menyontek," katanya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya