Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Kepala Daerah Peduli Sampah

05/8/2024 06:21
Kepala Daerah Peduli Sampah
Gaudensius Suhardi(MI/EBET)

PILKADA 2024 akan digelar di 545 daerah. Setidaknya terdapat 1.090 pasangan calon kepala daerah jika setiap pilkada di daerah diikuti dua pasangan calon.

Pasangan calon itu pada umumnya diusung partai atau gabungan partai. Ada pula yang maju melewati jalan independen. Adakah kebutuhan rakyat di daerah dijadikan pertimbangan partai dalam pemilih calon kepala daerah?

Pertimbangan utama partai mengusung pasangan calon tentu saja peluang besar untuk menang. Tidak ada partai yang mengusung calon untuk kalah dalam pertarungan pilkada yang digelar serentak pada 27 November 2024.

Baca juga : Calon Tunggal Bertabur di Pilkada Bikin Demokrasi Merosot

Pasangan calon kiranya mulai mempertimbangkan kebutuhan nyata daerah dalam menetapkan visi dan misi yang dituangkan dalam janji-janji politik. Fokuskan janji politik pada upaya mempercepat pembangunan dan kesejahteraan rakyat di daerah.

Salah satu kebutuhan rakyat di daerah yang selama ini terpinggirkan ialah menghadirkan lingkungan yang baik dan sehat. Lingkungan yang terbebas dari polusi sampah.

Lingkungan hidup yang baik dan sehat sejatinya merupakan hak asasi setiap warga negara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945. Ayat itu menyebutkan 'Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan'.

Baca juga : Dugaan Plagiasi Anak Boyamin Saiman di MK Dinilai tidak Etis

Rakyat tidak membutuhkan pemimpin yang populis jika ujung-ujungnya lihai menyiasati aturan untuk kepentingan keluarga. Rakyat butuh pemimpin yang punya hati untuk mendekatkan harapan dan kenyataan, pemimpin yang mampu mengatasi sampah.

Banyak daerah saat ini dalam kondisi darurat sampah. Tampak kepala daerah gagap, sangat gagap, dalam urusan mengelola sampah. Kegagapan itu dalam komposisi APBD.

Alokasi anggaran penanganan sampah secara nasional di bawah 1%. Perinciannya, alokasi APBD provinsi sekitar 0,1%, APBD kota dan kabupaten sekitar 0,64%. Angka itu jauh dari alokasi kesehatan 10% atau pendidikan 20%. Sampah tidak tertangani karena kekurangan dana, apalagi kalau uangnya dikorupsi.

Baca juga : Rico Waas Janji Perhatikan Pegiat Seni dan Literasi Jika Menang Pilkada Kota Medan

Sesuai dengan regulasi, kepala daerah berkewajiban mengurus sampah. Kewajiban itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Perpres tersebut mencantumkan target Indonesia bersih sampah 2025 melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%. Sejauh ini belum ada komitmen yang kuat dari kepala daerah untuk mewujudkan Indonesia bersih.

Pemilih, utamanya pemilih muda, menempatkan lingkungan dalam jajaran isu penting calon kepala daerah. Ada fenomena di kalangan anak muda, yaitu mencintai lingkungan sebagai bagian dari gaya hidup.

Baca juga : Jelang Pilkada, Ribuan Pohon di Depok Rusak Akibat Pemasangan Atribut dengan Cara Dipaku

Elok nian bila pemilihan kepala daerah kali ini difokuskan menjadikan pilkada hijau yang ramah lingkungan. Kiranya setiap calon kepala daerah berani mengusung janji kampanye terkait dengan pengurangan sampah.

Pengurangan sampah bagian dari gagasan politik hijau yang berkembang maju di berbagai negara. Tidak semata-mata untuk penyelamatan lingkungan hidup, tetapi bagian dari ikhtiar menjamin kehidupan generasi ke depan yang jauh lebih baik.

Daerah sejatinya membutuhkan kehadiran kepemimpinan hijau dalam pilkada. Kehadiran nyata, bukan sekadar keluar masuk gorong-gorong atau tempat akhir pembuangan sampah.

Sejauh ini, dalam baliho yang bertebaran di setiap pelosok negeri, tidak satu pun bakal calon kepala daerah yang mengangkat isu sampah. Disebut bakal calon karena pendaftaran pasangan calon baru dimulai pada 27 Agustus 2024.

Persoalan sampah itu masalah nyata yang dihadapi rakyat di daerah. Penuhnya kapasitas tempat pembuangan akhir sampah di sejumlah daerah menjadi penanda bahwa pengelolaan sampah di daerah berada dalam titik kritis.

Mengutip data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbunan sampah tahunan pada 2023 mencapai 33,13 juta ton. Dari jumlah tersebut, hanya 63,6% (21,07 juta ton) sampah yang terkelola dan sisanya, 12,06 juta ton, tidak terkelola. Data timbunan sampah itu hasil dari input secara mandiri yang dilakukan 305 kabupaten/kota.

Masih dari sumber data yang sama, komposisi sampah terbesar bersumber dari rumah tangga, yakni mencapai 49,6%. Selanjutnya, diikuti buangan sampah dari pusat perniagaan (16,1%), pasar tradisional (12,4%), dan perkantoran (6,5%).

Jika melihat komposisi sampah berdasarkan jenis sampah, sisa makanan menempati urutan teratas, yaitu mencapai 40,7% diikuti dengan plastik (19,5%), kayu/ranting/daun (11,4%), dan kertas/karton (11%).

Sampah sisa makanan menimbulkan ironi tersendiri pada saat sebagian orang masih kelaparan karena kekurangan makanan. Setiap tahun negeri ini menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan. Jumlah itu bisa menghidupi 61-125 juta orang atau setara 29%-47% populasi rakyat negeri ini. Kemampuan mengatasi sampah bisa mengurangi jumlah orang kelaparan.

Salah satu tolok ukur untuk dipilih dalam pilkada ialah kemampuan mengatasi sampah. Pemilih muda pasti mendukung calon kepala daerah yang peduli sampah sebab calon yang tidak peduli sampah bakal menjadi sampah masyarakat.



Berita Lainnya
  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).