Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Insinuasi Jokowi

31/7/2025 05:00
Insinuasi Jokowi
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan. Itulah yang kiranya sedang dialami kubu mantan Presiden Jokowi hari-hari ini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), insinuasi berarti tuduhan tersembunyi, tidak terang-terangan, atau tidak langsung; sindiran. Belakangan, Pak Jokowi berinsinuasi. Pertama, dia menyatakan ada agenda besar di balik upaya memakzulkan sang putra, Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan tudingan ijazah palsu miliknya. Kedua, dia bilang ada orang besar di belakang, yang mem-back up, gerakan itu.

Apa agenda besar tersebut? Namanya juga insinuasi, Jokowi tak menjelaskan secara terperinci. Siapa orang besar yang dia maksud? Namanya juga tuduhan tersembunyi, dia tentu menyembunyikan jati diri yang dituduh. ''Ya semua sudah tahulah,'' hanya itu yang dia katakan di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Surakarta, Jumat (25/7).

Pak Jokowi mengkreasi teka-teki, menyisakan spekulasi. Dia membuat rakyat harus menebak-nebak, bersilang pendapat. Insinuasi Jokowi menjadi misteri. Beruntung ada loyalis Jokowi yang membuat misteri itu sedikit terurai.

Hanya sehari berselang, salah satu pelapor Roy Suryo dkk dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi, Ade Darmawan, memberikan clue ihwal siapa orang besar itu. Dalam sebuah acara di televisi nasional, dia memang ogah mengungkap siapa yang dimaksud Jokowi. Dia hanya meminta publik memperhatikan warna bajunya. Kala itu, Ade mengenakan baju biru. Publik pun mengaitkannya dengan pemain politik bercorak biru. Warna biru mulai mengharu biru.

Clue lebih terang disampaikan pendukung kelas berat Jokowi, Silfester Matutina. Ketua Umum Solidaritas Merah Putih itu secara gamblang menyebut partai birulah yang dimaksud pujaannya. "Iya, bisa jadi partai politik, dan memang kita sudah tahu, ya, kan saat ini pun mereka sudah mulai mempersiapkan calonnya, sudah membentuk elemen-elemen di berbagai daerah, sudah gitu loh," begitu ujarnya, Sabtu (26/7).

Silfester memberikan petunjuk lain. Dia menyebut partai tersebut bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia juga menyindir seseorang dari partai biru itu yang meminta Jokowi tak perlu melaporkan rakyatnya. Tak disebutkan siapa yang dia maksud.

Yang pasti, pada April silam, politikus senior Partai Demokrat Andi Arief mengritik Jokowi sebagai mantan presiden melaporkan rakyatnya. Namun, dia juga menegaskan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi sudah selesai karena UGM yang mengeluarkan ijazah itu memastikan asli.

Kritik serupa disampaikan Dino Patti Djalal, wakil menteri luar negeri di era SBY. Di akun Twitter-nya, dia mengusulkan agar Pak Jokowi membalas Roy Suryo cs dengan argumen, senyum, doa, dan bukti. Bukan dengan bui.

Masih ada lagi clue dari Silfester. Dia bilang, orang besar yang dimaksud Jokowi ialah mantan petinggi Republik ini yang ingin agar Prabowo-Gibran berpisah. Lebih mengerucut lagi, mereka ingin menggantikannya dengan anak atau orangnya. Siapa dia? Sekali lagi, pihak Jokowi tak langsung menunjuk hidung. Namun, kiranya misteri tak lagi gelap-gelap amat.

Di koalisi pemerintahan Prabowo, ada tiga partai warna biru. Selain Demokrat, ada PAN dan Partai NasDem, meski partai yang terakhir ini tak mau masuk kabinet. Namun, kalau menilik sejumlah petunjuk tersebut, telunjuk kiranya mengarah ke Demokrat. Petinggi NasDem bukanlah mantan petinggi negeri. Pun, tiada niat dan upaya secuil pun dari anak pemimpin NasDem untuk menggantikan Gibran atau menatap Pilpres 2029. Demikian halnya dengan PAN.

Beda dengan Demokrat. Petinggi mereka, SBY, ialah Presiden Ke-6 RI. Ketua umum mereka ialah Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, salah satu tokoh muda yang dinilai berpotensi memimpin negeri ini. Karena itu, lumrah, sangat lumrah, jika Demokrat marah. AHY mengatakan tudingan bahwa Demokrat sebagai dalang di balik usul pemakzulan Gibran dan ijazah palsu Jokowi ialah fitnah. Adiknya yang Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau EBY, menyebutnya sebagai fitnah keji, sesat, dan adu domba politik yang tidak berdasar.

Begitulah, misteri perihal orang besar versi Jokowi memantik kegaduhan. Yang dianggap menyebar fitnah lalu membantah. Kaesang, anak ragil Jokowi yang menjabat Ketua Umum PSI, menegaskan bapaknya tidak pernah menyebut partai biru. Dia memastikan hubungan keluarganya dengan keluarga SBY baik-baik saja. Buktinya, sang kakak, Gibran, sempat menjenguk SBY yang dirawat di RSPAD Jakarta, beberapa waktu lalu. Kaesang pun berencana bertemu dengan AHY.

Kalau orang besar bukan partai biru seperti kata Kaesang, lalu dari mana loyalisnya mendapatkan clue-clue yang mengerucut ke partai biru? Ada dua kemungkinan. Pertama, mereka menyimpulkan sendiri lalu menyampaikan ke publik. Jika memang demikian, konyol betul, lancang nian, gegabah benar, mereka. Jika begitu adanya, tak salah Demokrat menyatakan ada upaya adu domba. Tindakan yang sungguh berbahaya.

Kemungkinan kedua, mereka sudah mendapat restu dari Jokowi untuk memberikan clue-clue yang mengarah ke partai biru. Sulit diterima logika, untuk urusan yang begitu gawat, mereka jalan sendiri. Jika itu yang terjadi, Jokowi lempar batu sembunyi tangan. Buang badan. Bagi pemimpin, tokoh besar, sikap itu tak elok, sangat tidak elok.

Insinuasi tidaklah baik. Lebih baik berterus terang jika memang punya dasar yang bisa dipertanggungjawabkan. Kata sastrawan dan politikus Inggris, Lord Chesterfield, insinuasi ialah senjata yang paling berbahaya karena dapat melukai tanpa meninggalkan luka.

 



Berita Lainnya
  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.