Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Energi Sastra

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
08/8/2023 05:00
Energi Sastra
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BANYAK jalan menuju Roma. Banyak jalan pula merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Belanda. Segenap anak bangsa bergerak, bersatu, dengan caranya masing-masing mengusir sang penjajah dari bumi Nusantara. Perlawanan terhadap kolonial Belanda tak hanya dengan mengangkat senjata, tetapi juga dengan dunia sastra, karya tulis indah yang bisa dinikmati masyarakat sekaligus mengobarkan semangat perjuangan bangsa.

Para pemuda Indonesia era 1920-an, seperti Muhammad Yamin, Mohammad Hatta, dan Sanusi Pane, menerbitkan sajak-sajak mereka yang bercorak kebangsaaan dalam majalah Jong Sumatra. Muhammad Yamin membuat kumpulan sajak yang berjudul Tanah Air pada 1922. Era ini disebut Ajip Rosidi (1988) menandai kelahiran kesusastraan Indonesia.

Puisi Muhammad Yamin berjudul Tanah Air yang diciptakan pada 9 Desember 1922 di Tanah Pasundan menggambarkan keindahan Indonesia sebagai tanah tumpah darah, lautan, ngarai, dan gunung menawarkan pesona. Puisi itu mampu menggelorakan semangat cinta Tanah Air tanpa kehilangan estetikanya sebagai sebuah karya seni.

Awal berawal semula asal/Kami serikat berpagarkan ‘adat,

Tapi pulauku yang mulia raya/Serta Subur, tanahnya kaya

Mari kupagar serta kubilai/Dengan Kemegahan sorak semarai

Lagi ketinggian berbagai nilai/Karena di sanalah darahku tertumpah

Serta kupinta berkalangkan tanah//

Demikian sepotong puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin, pahlawan nasional, pakar hukum, dan penyair terkemuka angkatan pujangga baru kelahiran Sawahlunto, Sumatra Barat, pada 24 Agustus 1903 ini. Budayawan yang juga salah satu pelopor puisi modern banyak menghasilkan karya tulis pada dekade 1920 yang sebagian dari karyanya menggunakan bahasa Melayu.

Dalam berbagai babakan sejarah perjuangan bangsa, sastra selalu mengiringi. Hingga kini sastra dalam berbagai bentuknya, seperti puisi, cerpen, novel, dan drama, terus hadir. Begitu pula tradisi lisan yang juga disebut sastra lisan di sejumlah daerah hingga kini masih ditampilkan dalam pertunjukan rakyat.

Tradisi lisan merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi, dengan mengenalkan budaya yang dipatuhi masyarakat setempat. Di Indonesia terdapat sekitar 4.521 tradisi lisan yang memerlukan perlindungan. Lembaga yang menjaga keberadaan tradisi lisan di Tanah Air ialah Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) atau Oral Traditions Association Indonesia. Lembaga yang dipimpin Pudentia MPSS (Dosen FIB UI) berhasil mempertahankan akreditasi internasional United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). ATL kembali mengukuhkan posisi sebagai mitra dalam memelihara warisan budaya tak benda sesuai Konvensi 2003.

Perkembangan sastra di Tanah Air tak lepas dari keberadaan media massa yang memiliki kepedulian terhadap dunia sastra. Hal itu terlihat dari karya Muhammad Yamin yang dimuat di majalah Jong Sumatra yang melahirkan kesusasteraan modern Indonesia.

Media Indonesia sejak kelahirannya 53 tahun silam memiliki kecintaan terhadap dunia sastra hingga kini. MI memiliki ruang sastra dan tradisi lisan setiap dua minggu sekali pada edisi minggu. Rubrik tradisi lisan sudah bekerja sama dengan ATL sejak tiga tahun lalu. Bahkan, media cetak ini sudah dua kali sejak 2021 menyelenggarakan Festival Bahasa dan Sastra pada setiap Oktober yang dikenal sebagai bulan bahasa. Berbagai lomba digelar (lomba cipta puisi dan cerpen) dan lelang puisi dari para penyair ternama.

Hari ini MI didukung oleh media yang tergabung dalam Media Group Network (Metro TV dan Medcom), serta unit usaha lainnya, yakni Indocater dan Pangan Sari Utama, menginisiasi pembentukan Lingkaran Sastra Kedoya (LSK). Pembentukan komunitas itu untuk mewadahi penyair dan pencinta sastra di lingkungan Media Group. Peluncuran LSK di Terrace Coffee & Eatery, Metro TV, diisi pembacaan puisi dan diskusi sastra bertema Peran sastra dalam membangun Indonesia maju.

Sastra dalam lintasan kehidupan manusia menjadi energi bagi kehidupan. Sastra juga menjadi ruang kontemplasi dan ruang refleksi bagi pencipta dan penikmatnya, kapan dan di mana pun karya sastra itu hidup dan berkembang. Menurut Mursal Esten (1978), sastra merupakan manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat dengan keindahan artistik dan imajinasi yang dibangunnya. Marilah bersastra. Tabik!



Berita Lainnya
  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.