Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TUNTUTAN agar petinggi PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan belum juga menunjukkan tanda-tanda maju. Justru, ada tokoh penting yang tidak diminta mundur, tetapi akan mundur jika yang dituntut mundur akhirnya mundur.
Yang dituntut mundur utamanya ialah Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Dia orang nomor satu di PSSI, orang yang paling bertanggung jawab atas baik-buruknya sepak bola di negeri ini. Petisi di change.org yang menuntut dia meletakkan jabatan diteken puluhan ribu orang. Tagar #IwanBuleOut pun nangkring sebagai trending topic.
Yang tak diminta mundur, tetapi akan mundur jika Iwan Bule mundur ialah Shin Tae-yong. Dia pelatih kesebelasan nasional dan tim kelompok umur Indonesia.
Shin sama sekali tak ada kaitannya dengan Tragedi Kanjuruhan. Dia tak punya tanggung jawab dalam bentuk apa pun atas petaka sepak bola nan memilukan itu. Namun, dia malah mengaitkan diri. Dia nyemplung ke pusaran persoalan dengan berada di sisi Iwan Bule.
Di akun Instragram-nya, Shin terang-terangan berujar akan mengundurkan diri kalau Iwan Bule mundur. Baginya, Iwan Bule yang mendatangkan dirinya ke Indonesia pada 2019 sangat mencintai sepak bola Indonesia dan memberikan dukungan penuh agar sepak bola berkembang.
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, saya juga memiliki kesalahan yang sama," tulisnya.
Sikap Shin mengejutkan. Media Korsel sampai terkaget-kaget. Tak ada yang menyangka dia berpendirian seperti itu. Banyak yang kontra, maka bergaunglah tagar #STYOut. Ada juga yang pro, maka menggemalah tagar #STYSTAY.
Shin kiranya ingin unjuk diri sebagai sosok setia kawan. Dia punya solidaritas tinggi ketika kawan sedang diimpit persoalan. Itu sikap yang baik, sangat baik. Itu sikap yang langka di tengah tabiat teman makan teman, kawan menjerumuskan kawan.
Namun, baik belum tentu benar. Akan mundur jika Iwan Bule mundur bisa diartikan Shin tak setuju bosnya itu didesak mundur. Akan mundur jika Iwan Bule mundur dapat dipersepsikan bahwa dia punya persepsi ketua umum PSSI tak mesti memikul seluruh tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan.
Shin orang Korea Selatan, salah satu negara yang masih menjunjung tinggi kehormatan. Mereka punya tradisi changpi.
Berbagai literasi menjelaskan, changpi ialah ajaran Konfuasianisme yang diadopsi dari Tiongkok. Ia kemudian dikembangkan dan ditinggalkan sebagai warisan berharga oleh Dinasti Goryeo, Baekje, Silla, hingga Joseon. Selain Korsel, tradisi serupa mengakar di negara Asia Timur lainnya, seperti Tiongkok dan Jepang.
Dalam tradisi changpi, malu ialah fondasi moralitas. Karena itu, menjadi hal yang lumrah ketika pejabat di 'Negeri Ginseng' mengundurkan diri karena gagal menunaikan tugas, terlibat skandal, atau tatkala terjadi persoalan besar. Tak peduli kendati dia tak terkait langsung dengan persoalan itu.
Saya yakin Shin belum lupa akan tragedi tenggelamnya feri yang mengangkut 476 penumpang, mayoritas pelajar, dari Incheon menuju Pulau Jeju pada 16 April 2014. Tragedi yang merenggut 187 nyawa, tragedi yang menguras air mata bangsa Korea, tragedi yang kemudian melatari Perdana Menteri Korsel saat itu, Chung Hon-won, undur diri.
Meski karamnya feri secara teknis urusan kapten kapal, kru, dan otoritas terkait, Chung Hong-won enggan berkelit dari tanggung jawab. Rasa malu dan penghormatan kepada korban, dia ambil tanggung jawab itu.
Kata Chun Hong-won, ''Tangisan keluarga dari orang-orang yang meninggal menghantui saya setiap malam.'' Dia malu melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dia memilih menghukum dirinya sendiri. Itulah tradisi changpi, itulah shame culture.
Dalam kasus Kanjuruhan, posisi Iwan Bule mirip-mirip Chung Hong-won. Secara teknis, tragedi itu urusan PT Liga Indonesia Baru, panpel pertandingan Arema, broadcaster, dan aparat keamanan. Namun, sebagai ketua umum PSSI, Iwan Bule punya tanggung jawab etik, moral, juga struktural. Soal apakah tanggung jawab itu diambil atau dilemparkan ke orang lain, tergantung pada yang bersangkutan.
Sebagai pelatih, Shin Tae-yong bolehlah kita apresiasi. Meski belum ada prestasi puncak, dia mampu membuat tim Indonesia menjanjikan. Timnas dan tim U-20, misalnya, dia antarkan ke Piala Asia 2023 dengan permainan yang lebih gacor, lebih modern, lebih meyakinkan. Lalu, posisi Indonesia di peringkat FIFA dia kerek 20 tingkat dari urutan 175 ke 155.
Shin sukses mengkreasi tim menjadi kumpulan para petarung, pekerja keras, serta punya semangat dan tanggung jawab untuk menjadi pemenang. Itulah etos dan karakter bangsa Korea yang diterapkan di skuad Garuda.
Harus diakui pula, sukses awal yang dihadirkan Shin ialah sukses Iwan Bule. Akan tetapi, karakter Korea semestinya juga diadopsi dalam pengelolaan sepak bola secara keseluruhan. Tak cuma di tim.
Sebagai kolega, sikap Shin Tae-yong terhadap Iwan Bule baik, tetapi keliru. Mengancam mundur jika Iwan Bule mundur kiranya tak elok dilontarkan. Dia seolah tak rela Iwan mengundurkan diri. Atau jangan-jangan karena sudah cukup lama berpijak di bumi Indonesia dia lupa akan budaya bangsanya sendiri, changpi?
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved