Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJAGA berat badan yang sehat dan terus memantau pola penambahan berat badan telah menjadi praktik gaya hidup yang penting. Pasalnya kelebihan berat badan dan obesitas dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Jalan cepat dan joging adalah beberapa aktivitas fisik yang paling sering dilakukan untuk mengurangi berat badan. Jalan cepat dan joging lebih umum dilakukan karena tidak memerlukan biaya finansial dan mudah diakses.
Pragnya Ravichandran, fisioterapis di Cloudnine Chennai, India, menjelaskan bahwa jalan cepat berbeda dengan joging dalam hal biomekanik dan pengeluaran energi.
Jalan cepat hanyalah tindakan berjalan dengan energik dan cepat, berusaha menempuh kecepatan minimal 3-4 mil per jam. Untuk gambaran yang lebih baik, jalan cepat bukanlah jalan santai atau jalan lambat.
Sementara joging merupakan salah satu bentuk olahraga yang melibatkan lari dengan kecepatan lambat dan berirama. Jogging melibatkan kecepatan yang lebih rendah dari berlari tetapi lebih tinggi dari berjalan.
“Jalan cepat adalah aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan berdampak rendah karena salah satu kaki selalu menyentuh tanah. Ketika salah satu tumit terangkat dari tanah, jari-jari kaki lainnya sudah menempel di tanah. Oleh karena itu, ada distribusi beban yang merata dan dampak keseluruhannya rendah,” kata Ravichandran, dilansir dari Hindustan Times, Minggu (26/1).
Sementara, lanjutnya, joging melibatkan satu kaki di atas tanah sehingga distribusi beban lebih banyak pada kaki yang bersentuhan dengan tanah. “Oleh karena itu, jogging yang juga merupakan aktivitas fisik dengan intensitas sedang memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan jalan cepat,” ungkap fisioterapis.
Mana yang lebih baik untuk menurunkan berat badan?
Menurut Ravichandran, jalan cepat dan joging merupakan bentuk aktivitas fisik aerobik dengan intensitas sedang, menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan seperti kesehatan jantung, membangun kekebalan, meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, serta pencegahan gangguan gaya hidup. Di samping itu, keduanya juga membantu menurunkan berat badan.
Penurunan berat badan membutuhkan pembakaran kalori. Kedua aktivitas itu disebut memungkinkan seseorang membakar kalori dalam jumlah yang cukup.
“Karena sifatnya sebagai aktivitas fisik berdampak rendah, jalan cepat tidak akan membakar banyak kalori dibandingkan joging,” kata Ravichandran.
Jalan cepat dan joging meningkatkan detak jantung dan menggunakan sekitar 50-70% detak jantung maksimal. Jogging dapat meningkatkan detak jantung hingga sekitar 120bpm-140bpm tergantung pada kecepatan dan durasinya. Namun, jalan cepat dapat meningkatkan detak jantung hingga maksimal hanya 120bpm.
“Hal ini mengungkap alasan mengapa jogging membakar lebih banyak kalori jika dibandingkan dengan jalan cepat meskipun memiliki zona detak jantung yang sama,” kata sang ahli.
Namun ia mengingatkan bahwa orang yang kelebihan berat badan dan obesitas akan mendapat tekanan lebih besar pada persendiannya sehingga joging dapat semakin memperburuk risiko cedera.
“Oleh karena itu, bagi orang-orang ini, jalan cepat mungkin merupakan pilihan yang lebih baik untuk menurunkan berat badan karena tidak memberikan tekanan pada persendian. Di sisi lain, individu yang bertubuh langsing dan ingin mengurangi lemak perut, dapat melakukan joging, namun mungkin perlu meningkatkan kecepatan dan durasinya,” pungkasnya. (H-2)
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik harian, termasuk jalan kaki ringan, berperan penting dalam menurunkan risiko kanker hingga 26%.
Bagaimana mengubah kegiatan santai saat makan siang menjadi jalan-jalan santai yang lebih menyehatkan? Ini ada empat metodenya.
BOKONG mati. Otot tegang. Meninggal muda. Penelitian baru menunjukkan bahwa berdiri dan berjalan-jalan sebentar setiap setengah jam dapat mengimbangi efek yang lebih berbahaya dari duduk.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Berat badan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan fisik, karena dapat mencerminkan kondisi nutrisi, gaya hidup, dan risiko penyakit tertentu.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
cara menurunkan berat badan, tips diet sehat, makanan untuk diet, olahraga membakar kalori, resep diet alami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved