Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Diduga Tercemar Limbah Industri, Ribuan Ikan Mati di Sungai Ciwulan Tasikmalaya

Kristiadi
16/6/2025 11:14
Diduga Tercemar Limbah Industri, Ribuan Ikan Mati di Sungai Ciwulan Tasikmalaya
Ribuan ikan jenis Udikan Sungai Ciwulan dan kolam milik warga Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak mati diduga aliran sungai tercemar limbah kulit dari Kabupaten Garut.(MI/Kristiadi )

RIBUAN ikan jenis udikan Sungai Ciwulan dan kolam milik warga Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mati secara mendadak. Kematian ikan tersebut, diduga imbas tercemar limbah industri membuat masyarakat tidak bisa mengonsumsinya.

Seorang pemandu wisata di Kampung Adat Naga Ijad mengatakan, pihaknya selama ini telah melihat ribuan ikan mendadak mati di Sungai Ciwulan dan saluran irigasi Garunggang dengan jenis udikan.

Selain kematian ikan, lantaran saluran irigasi Garunggang mengalir ke bawah yang airnya juga diperuntukan untuk mandi, warga khawatir ada dampak penyakit.

"Ikan yang mati di Sungai Ciwulan, saluran irigasi Garunggang sudah tercemar limbah dan masyarakat sendiri juga tidak ada yang mengonsumsi. Karena, bagi masyarakat sekarang sudah beberapa hari terserang gatal (gegetet) diduga air yang mengalir sudah tercemar limbah," katanya, Minggu (15/6).

Sementara itu, Kepala Desa Neglasari Sobirin mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya ikan Udikan khas Sungai Ciwulan mati, termasuk di beberapa kolam warga Kampung Naga. Diperkirakan ribuan ekor ikan mati. Setiap hari warga menemukan ikan mati dalam kondisi dengan sirip, perut memerah seperti terbakar. Warga pun membuangnya karena khawatir terkontaminasi penyakit.

"Kematian ikan Udikan sudah terjadi sejak sepekan terakhir dan tidak hanya di Sungai Ciwulan, tapi kolam milik warga juga ikut terdampak. Kematian ikan tersebut makin memburuk dan sebagian warga memilih memanen ikan lebih awal menyelamatkan yang masih hidup daripada semua mati dan lebih baik dipanen agar masih bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Pihaknya meminta supaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tasikmalaya segera turun tangan untuk menyelidiki dan menguji kualitas air Sungai Ciwulan, meski hulunya berada di wilayah Kabupaten Garut dan dugaan sementara ada limbah mengalir ke sungai tersebut.

Kematian ikan yang terjadi berada di saluran Sungai Ciwulan memang butuh pembuktian dan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami menduga pencemaran berasal dari limbah pengolahan kulit atau industri jaket di kawasan Gunung Cikuray, Kabupaten Garut. Karena, aliran Sungai Ciwulan yang mengalir memang tercium bau menyengat meski jarak dari Kampung Naga sekitar 11 kilometer dan di lokasi sungai banyaknya ditemukan ikan mati," paparnya. (AD/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner