Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kertas Cokelat Makin Diminati, ALDO Optimistis Raih Laba Lebih Besar

Sugeng Sumariyadi
12/6/2025 19:15
Kertas Cokelat Makin Diminati, ALDO Optimistis Raih Laba Lebih Besar
Direksi PT Alkindo Naratama memperlihatkan salah satu produk perusahaan berbahan dasar kertas cokelat.(MI/SUMARIYADI)

PRODUSEN kertas cokelat, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) optimistis pada 2025 pasar akan semakin terbuka dan lebih baik dari 2024.

Kondisi itu dipengaruhi kesadaran masyarakat dan pelaku ekonomi untuk meninggalkan produk plastik dan produk tidak ramah lingkungan, seperti stereofom.

"Kami juga semakin optimistis karena pasar ekspor menjadi terbuka, khususnya ke Amerika Serikat. Kami bisa mengisi pasar yang selama ini dimasuki China, akibat kenaikan tarif barang-barang China ke Amerika Serikat," ungkap Direktur Utama ALDO Herwanto Sutanto, saat menyampaikan kinerja keuangan tahun buku 2024 dalam Paparan Publik yang digelar pada Kamis (12/6), di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.

Tahun ini, lanjut dia, ALDO mulai mengekspor kertas cokelat ke Amerika sebanyak 8 kontainer per bulan. Ekspor ini membuat perusahaan bisa menyeimbangkan impor bahan baku dengan pendapatan ekspor yang menggunakan dolar.

Herwanto meyakini pasar kertas cokelat dalam negeri juga akan terus berkembang. Khususnya pasar online, penggunaan kertas cokelat sudah sangat massal.

"Alkindo menjadi perusahaan pertama yang memperkenalkan masyarakat kepada kertas cokelat. Kami membentuk, menginisiasi dan mengedukasi pasar, sehingga kertas cokelat semakin banyak digunakan," tambahnya

ALDO sendiri terus mengembangkan produknya. Tahun ini, pada kuartal 4, perusahaan akan meluncurkan produk kertas cokelat tanpa pelapis plastik. Fungsi plastik akan digantikan bahan kimia yang ramah lingkungan.

"Kertas cokelat tanpa plastik akan disukai di luar negeri. Peluang kami untuk melakukan ekspor akan semakin terbuka," tandas Herwanto.

Karena itu, dia optimistis pada 2025 ini perusahaan akan berhasil mengumpulkan pendapatan di atas Rp2 triliun. Kondisi itu diperkuat dengan pendapatan per bulan, seperti pada Mei, yang mampu membukukan Rp200 miliar.


Kinerja positif

 
Sementara itu, Direktur Keuangan ALDO, Kuswara mengakui pada 2024, laba bersih perusahaan belum memenuhi target. Namun, perseroan menunjukkan posisi keuangan yang solid di tengah tantangan biaya produksi dan tekanan harga di segmen tertentu.

“Secara keseluruhan, kami membukukan kinerja yang sehat. Realisasi penjualan mencapai 71,9% dari target, dan laba kotor tercapai 64,1%. Di sisi neraca, aset mencapai 111,7%, liabilitas 110,5%, dan ekuitas bahkan 113% dari proyeksi,” ujarnya.

Segmen kertas coklat, lanjut dia, masih menghadapi tekanan karena belum seimbangnya harga jual dengan biaya produksi. "Kami mengupayakan penyesuaian strategi untuk menjaga profitabilitas jangka panjang."

Kuswara menambahkan secara angka semua kinerja perusahaan menunjukkan kenaikan. Penjualan Bersih ALDO naik dari Rp1,65 triliun pada 2023 menjadi Rp1,86 triliun pada 2024.

Laba kotor juga mengalami peningkatan menjadi Rp239,05 miliar dibanding Rp227,75 miliar tahun sebelumnya.


Buy back


Di sisi lain, ALDO juga mengumumkan sejalan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perusahaan akan melakukan buyback saham selama periode 12 Juni 2025 hingga 11 Juni 2026. Dana sebesar Rp10 miliar telah disiapkan dan seluruhnya berasal dari dana internal Perseroan.

“Aksi buyback ini bertujuan menjaga kewajaran harga saham dan meningkatkan kepercayaan pasar. Dengan posisi kas dan permodalan yang solid, aksi ini tidak akan mengganggu operasional maupun rencana ekspansi kami,” ujar Kuswara.

Buyback saham ini akan dilakukan pada harga yang sama atau lebih rendah dari harga penutupan perdagangan sebelumnya. Perseroan menegaskan tidak ada dampak terhadap pendapatan maupun laba secara material.

Komisaris ALDO, Meigi Sonnata Widjaja, turut menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami sangat menghargai kontribusi para pemegang saham, mitra usaha, pelanggan, dan seluruh tim ALDO. Kolaborasi ini adalah kunci dari keberlanjutan dan daya saing bisnis kami ke depan,” ujarnya.

Manajemen optimistis bahwa dengan strategi operasional yang disiplin dan aksi korporasi yang tepat, stabilitas harga saham ALDO akan tetap terjaga serta mencerminkan kinerja fundamental Perseroan yang terus bertumbuh.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner