Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Almaz Fried Chicken Dipatiukur Dago Siap Bersaing dengan Waralaba Internasional

Naviandri
26/5/2025 19:21
Almaz Fried Chicken Dipatiukur Dago Siap Bersaing dengan Waralaba Internasional
Pembukaan gerai baru Almaz Fried Chicken di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung.(MI/NAVIANDRI)

INDUSTRI makanan cepat saji di Kota Bandung didominasi brand internasional. Almaz Fried Chicken siap menyaingi mereka.

Salah satu upayanya ialah membuka gerai ayam goreng cepat saji Saudi, khas Timur Tengah ini, di Jalan Dipatiukur, Dago, Kecamatan Coblong.

Dalam dua bulan terakhir, Almaz Fried Chicken telah membuka tiga outlet di Kota Bandung dan satu outlet di Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kehadiran gerai ini membawa angin segar bagi pencinta ayam goreng dengan konsep syariah, yang mengedepankan kualitas, rasa dan nilai keberkahan.

URS Management yang dipimpin Ustaz Rendy Saputra menyatakan, Almaz Fried Chicken Dipatiukur Dago tidak hanya bersaing dari segi rasa, tetapi juga dari segi pelayanan dan harga yang kompetitif. Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari paket menu Ala Carte, Paket Panas & Mumtaz, Paket Ahsan, hingga Paket Family dengan varian sambal bawang dan garlic sause yang menggugah selera.

"Outlet ini dirancang sebagai ruang kuliner yang nyaman untuk keluarga, mahasiswa, hingga komunitas, menjadikannya lebih dari sekadar tempat makan. Ini juga jadi titik temu yang hangat di kawasan Dipatiukur yang lokasinya berdekatan dengan  beberapa perguruan tinggi seperti Unpad, ITB, Unikom dan Institut Teknologi Harapan Bangsa," jelas Rendy.

Menurut dia, kehadiran Almaz Fried Chicken Dipatiukur Dago bukan sekadar bisnis kuliner biasa. "Kami juga ingin menghadirkan makanan cepat saji yang bukan hanya enak, tapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai halal, tayyib dan keberkahan dalam setiap prosesnya. Dengan positioning yang kuat sebagai brand lokal bercita rasa global dan nilai-nilai Islami yang dijunjung tinggi, Almaz Fried Chicken Dipatiukur Dago optimistis mampu bersaing bahkan dengan brand-brand waralaba internasional yang sudah dulu ada," jelasnya.

Pihaknya meniatkan Almaz Fried Chicken bisa menjadi alternatif produk lokal dan  mengedukasi masyarakat  kalau ada pilihan brand lokal, kenapa tetap beli pada brand asing. Itulah sebabnya, Almaz tidak membuka ayam goreng gerobakan, sebab brand internasional memiliki outlet rapih, bersih dan nyaman.

Selain itu, lanjut Rendy, Almaz Fried Chicken juga menyisihkan keuntungan untuk didonasikan dengan dua sistem. Pertama dari capaian omset langsung dipotong 5% sales disumbangkan untuk kaum duafa di sekitar outlet, dan profit 5% didonasikan  ke Palestina.

"Bisa lihat instagram saya di @ustadzrendy, ada rekapnya. URS Management sendiri kini memiliki enam outlet dan mendonasikan 26 ton. Sementara Almaz secara keseluruhan total donasi mencapai Rp3 miliar-Rp4 miliar sedekah makannya," terangnya.

Rendy menambahkan bahwa Almaz Fried Chicken kini terus membuka outlet-outlet baru. Dalam satu bulan bisa mencapai 20 gerai di seluruh Indonesia. Di wilayah Jabar, Almaz Fried Chicken berenana membuka outlet di Padalarang, Sumedang, Subang dan Lembang.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner