Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Program GPBL 2025 SBM ITB, Libatkan Beberapa Universitas Luar Negeri

Naviandri
17/2/2025 12:27
Program GPBL 2025 SBM ITB, Libatkan Beberapa Universitas Luar Negeri
Program GPBL SBM ITB diikuti universitas luar negeri.(Dok SBM ITB)

SEKOLAH Bisnis Manajemen (SBM ITB) Memulai pelaksanaan program Global Project-Based Learning (GPBL) 2025 dan menandai perluasan kolaborasi akademik internasional. GPBL 2025 ini juga melibatkan mahasiswa dari ITB, Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, serta Universiti Utara Malaysia (UUM), yang bergabung untuk pertama kalinya.

Kehadiran UUM mencerminkan upaya GPBL dalam memperluas jangkauan partisipasi global di tahun-tahun mendatang. Perwakilan ITB, Manahan Siallagan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya dan kerja sama tim dalam menciptakan solusi inovatif bagi perusahaan yang dianalisis. Dengan bekerja bersama, pihaknya dapat memahami berbagai perspektif dan menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berdampak. Ke depan, GPBL menargetkan lebih banyak partisipasi internasional untuk memperkaya pengalaman akademik dan profesional para peserta.

"Saya berharap setiap kelompok dapat menjalankan proyek ini dengan baik dan memberikan solusi yang berarti bagi perusahaan. Selamat bekerja, semoga sukses!," ungkap Manahan yang juga merupakan Kepala Laboratorium Data Besar dan Bisnis Analitik SBM ITB ini.

Menurut Manahan, GPBL 2025 menghadirkan pengalaman unik bagi 15 kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4-5 peserta dari universitas berbeda. Mereka akan berperan sebagai konsultan yang menganalisis bisnis perusahaan mitra, mengidentifikasi permasalahan, serta menawarkan solusi inovatif di bawah slogan Make the Company Better.

"Puncak program ini adalah MM Competition 2025, yang akan berlangsung pada 26 Februari 2025. Masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisis mereka," papar Manahan.

Sesi pembukaan dimulai dengan ice-breaking untuk membangun kekompakan tim. Para peserta kemudian mengikuti kuliah tentang creative problem solving yang dibawakan oleh Prof Manabu Ichikawa dari SIT. Dalam sesi ini, mahasiswa diperkenalkan pada konsep diagram sistem dan teknik pengorganisasian informasi. Dari banyaknya input atau informasi, perlu ada cara untuk menatanya agar menjadi output yang terstruktur.

"Mahasiswa dapat menggunakan mind map, positioning map, hingga rich picture untuk menyusun ide-ide mereka secara lebih komprehensif," jelas Manabu.

Manabu menambahkan, tidak hanya berfokus pada teori, program ini juga memberikan pengalaman langsung bagi peserta dengan kunjungan ke perusahaan mitra. Dengan mengamati langsung tantangan industri, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan wawasan akademik ke dalam solusi nyata yang aplikatif. Kesempatan ini bukan hanya tentang mengasah keterampilan akademik, tetapi juga membangun jaringan dan pengalaman internasional.

Sasa, representasi dari CCC - Tim 15 yang mengikuti GPBL untuk pertama kalinya, mengungkapkan antusiasmenya.

"Setelah mengikuti company visit, saya dan tim mulai mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan bisnis yang bisa kami selesaikan. Kami berharap bisa memberikan impactful outcome untuk perusahaan," ucap Sasa.

GPBL 2025 tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik dan praktis mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan internasional. Menciptakan lingkungan kolaboratif dengan berbagai perspektif bersatu untuk menghadapi tantangan bisnis masa kini. (AN/J-3) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner