Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DBD di Purwakarta Mengalami Tren Peningkatan

 Reza Sunarya
08/2/2025 10:58
DBD di Purwakarta Mengalami Tren Peningkatan
Petugas melakukan fogging untuk mencegah peningkatan kasus DBD.(DOK/MI)

PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Kabupaten Purwakarta. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta mencatat kasus DBD di Kabupaten Purwakarta selama 2024 mencapai 1.088 kasus dengan 14 kematian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi, mengatakan tren peningkatan kasus DBD  biasanya terjadi di awal tahun, sehingga masyarakat perlu lebih waspada

Menurut dia, pada 2024, kasus DBD mencapai 1.088 kasus dengan 14 kematian.  Puskesmas Munjuljaya, Kecamatan Purwakarta, mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 157 kasus.

"Untuk Januari 2025 telah tercatat 55 kasus dengan 1 orang meninggal dunia," tambahnya, Sabtu (8/2).

Untuk mencegah peningkatan kasus, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat menerapkan gerakan 3M plus, yaitu, Menguras tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat wadah-wadah penampungan air, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Langkah tambahan (Plus) yang dianjurkan meliputi menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan lotion atau obat nyamuk, memakai kelambu saat tidur, memasang kawat nyamuk pada ventilasi rumah, serta mengenakan pakaian tertutup berwarna terang.

"Upaya pencegahan ini harus diterapkan tidak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah, kantor, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya," ungkap Eva.

Dia juga mengingatkan pentingnya mengenali gejala awal dengue, seperti demam tinggi (38°C). Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami demam, segera periksakan ke fasilitas kesehatan.

"Bagi pasien yang tidak dirujuk, penting untuk memahami cara penanganan mandiri di rumah, seperti memperbanyak minum air putih, 8-10 gelas per hari, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, serta menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk," jelasnya.

Jika muncul tanda bahaya seperti perdarahan dari hidung atau gusi, muntah terus-menerus, nyeri perut, lesu atau gelisah, napas terengah-engah, atau berkurangnya produksi urin, segera bawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner