Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Stok Gabah di Sejumlah Penggilingan Kosong, Harga Beras masih Tinggi

Kristiadi
06/2/2025 18:23
Stok Gabah di Sejumlah Penggilingan Kosong, Harga Beras masih Tinggi
Penggilingan padi di sejumlah wilayah di Jawa Barat kosong lantaran belum memasuki masa panen. Imbasnya, harga beras masih tinggi.(MI/Kristiadi)

PETANI di beberapa daerah mengeluhkan hasil produksi gabah kering giling dan gabah kering pungut yang mengalami penurunan. Akibatnya, sejumlah penggilingan padi mengalami kekosongan.

Pemilik penggilingan padi, Engkus, 67, warga Cicurug Bata, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, mengatakan penggilingan padi dioperasikan setiap hari, tapi tidak ada satu pun petani menjual gabah kering pungut (GKP) lantaran produksi menurun dan sebagian belum masa panen. Di samping itu, hasil produksi yang didapatkan petani masih maksimal dan setiap penggilingan masih terbentur dengan modal pembelian gabah.

"Hasil produksi gabah kering pungut (GKP) dan gabah kering giling (GKG) di berbagai daerah hanya ada sebagian petani sudah panen. Akan tetapi, untuk di wilayah Kota, Kabupaten Tasikmalaya termasuk Garut, Banjar, Ciamis, memang belum masa panen hingga harga beras di pasaran masih tetap dijual Rp13 ribu, Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram," katanya, Kamis (6/2).

Ia mengatakan, gabah kering yang dimiliki petani hanya bisa mengiling kebutuhan gabah untuk keperluan sehari-hari karena sekarang harga beras premium di pasaran masih tetap dijual seharga Rp13 ribu dan Rp14 ribu/kg hingga Rp15 ribu/kg. 

"Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sekarang ini dijual Rp7.500/kg dan gabah kering punggut (GKP) seharga Rp6.500/kg. Akan tetapi, untuk sekarang ini memang gabah kering pungut maupun gabah kering giling di tingkat petani kosong lantaran mereka baru tanam hingga pengolahan lahan," ujarnya.

Hal itu juga diungkapkan Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Jawa Barat Yuyun Suyud. Terlebih, musim tanam di tahun 2024 mengalami kemunduran dan beberapa usaha penggilingan membeli gabah dari luar daerah.

"Kebutuhan gabah kering giling (GKG) dan gabah kering pungut (GKP) tingkat petani memang menurun, karena belum ada masa panen serentak dan usaha penggilingan di wilayahnya sekarang hanya bisa menerima untuk kebutuhan sehari-hari dan mereka juga belum berani menjual. Namun, harga gabah kering pungut (GKP) sebagian ada yang menjual Rp5.500 dan Rp6.500 perkg mengingat gabah tersebut bersaing dengan gabah dari luar daerah," paparnya. (AD/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner