Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Kasus HIV Ditemukan pada Pelajar Usia 15-19 Tahun di Tasikmalaya

Kristiadi
29/12/2024 22:26
Kasus HIV Ditemukan pada Pelajar Usia 15-19 Tahun di Tasikmalaya
Ilustrasi(Litbang MI)

KASUS virus imunodefisiensi manusia (HIV) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan dari kalangan pelajar usia 15-19 tahun. Para pasien tersebut masih dalam pengobatan antiretroviral (ARV). Penularan tersebut terjadi lantaran adanya hubungan seks sejenis.

Pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tasikmalaya, Soni Syarief, mengatakan pihaknya menemukan adanya kasus yang terjadi pada pelajar usia 15-19 tahun dan mereka melakukan hubungan seks sejenis. Oleh karenanya, langkah yang dilakukan selama ini perlu adanya edukasi terutama ke kalangan pelajar berkaitan dengan HIV/AIDS.

"Kami bekerja sama dengan kantor cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa barat untuk mengintensifkan edukasi di sekolah dan memang edukasi ini penting, agar upaya pencegahan penularan penyakit tersebut," katanya, Minggu (29/12).

Ia mengatakan, pihaknya menawarkan agar ada pemeriksaan atau skrining kepada pelajar berkaitan dengan kasus HIV/AIDS sebagai upaya pencegahan dan penularan penyakit. Edukasi ini penting agar tidak ada lagi pelajar yang terinfeksi virus HIV. Kasus HIV di wilayah Kabupaten Tasikmalaya pun telah menjadi perhatian berbagai pihak. 

"Kami akan memperbanyak skrining pada pelajar agar kasus HIV ini tidak bertambah dan upaya pencegahan penularan penyakit penting. Karena, di kasus pelajar tersebut lantaran telah melakukan hubungan seks sejenis perlu ditekan dan sekarang pelajar masih diobati mudah-mudah kembali hidup normal," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abul Rofiq, mengatakan pemerintah daerah harus mengambil sikap dan peranan dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan kebijakan tepat. Semua pihak juga memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan HIV tidak hanya pemerintah. 

"Kami meminta agar semua pihak ikut melakukan edukasi berkaitan dengan masalah HIV/AIDS supaya kasusnya bisa ditekan. HIV tidak berpotensi menular melalui salaman, pelukan, berbagi alat makan, air ludah, penggunaan alat toilet, keringat, tapi yang menularkan melalui cairan tubuh, darah, air susu ibu, sperma, dan vagina," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, peningkatan kasus virus imunodefisiensi manusia (HIV) sejak Januari 2024 hingga November 2024 ada penambahan setelah dilakukan skrening usia produktif berisiko tinggi pada 16.374 dan dari hasil pemeriksaan tercatat 138 orang positif di antaranya 3 meninggal belum masuk obat antiretroviral (ARV). 

"Penderita virus imunodefisiensi manusia (HIV) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, telah mengalami peningkatkan sejak awal Januari 2004 hingga November 2024 mencapai 1.330 kasus dan menyebabkan 248 meninggal dan lelaki seks dengan lelaki (LSL). Akan tetapi, berdasarkan catatan paling banyak hubungan lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, sifilis, wanita pekerja seks (WPS), ibu hamil (Bumil) dan TBC," paparnya. (AD/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner