Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ramai Susu Sapi Dibuang Peternak, Titiek Soeharto Kunjungi KPSBU Lembang

Depi Gunawan
21/11/2024 21:00
Ramai Susu Sapi Dibuang Peternak, Titiek Soeharto Kunjungi KPSBU Lembang
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi dan anggota DPR RI lainnya mendapat penjelasan dari Ketua KPSBU, Dedi Setiadi.(MI/DEPI GUNAWAN)

KETUA Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memimpin kunjungan kerja spesifik ke Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/11).

Begitu tiba di lokasi, Titiek Soeharto dan rombongan anggota Komisi IV DPR RI langsung diajak berkeliling untuk meninjau tempat pengolahan susu, kantor koperasi hingga gudang pakan di KPSBU.

Titiek mengaku, kunjungannya ke KPSBU untuk mengetahui jelas terkait aksi buang susu sapi oleh peternak di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang beberapa waktu lalu sempat heboh.

"Kemarin kan ada ribut-ribut mengenai susu yang dibuang. Kami melihat langsung apa yang terjadi. Jadi kalau di sini (Lembang) kelihatannya enggak ada masalah, karena masalahnya ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur," tuturnya.

Dia menjelaskan, permasalahan itu terjadi karena perusahaan industri pengolahan susu (IPS) tidak bisa menyerap sebagian besar susu sapi dari peternak. Namun, masalah itu kini telah selesai.

"Industri itu sendiri mungkin karena kapasitasnya terbatas, kemudian kualitas dari susunya kurang memenuhi standar. Perusahaan tidak ada regulasi bahwa mereka harus menyerap susu dari peternak lokal," jelasnya.

Ke depan, Titiek mendorong pemerintah agar mengatur regulasi yang berpihak kepada masyarakat. Termasuk di dalamnya soal pemenuhan pakan sapi bagi para peternak.

"Lahan peternak sendiri sudah terbatas. Mungkin ada kerja sama dengan Perhutani atau PTPN untuk meminjamkan lahannya bagi peternak untuk menanam rumput dan sebagainya," tuturnya.

Sementara, Ketua KPSBU, Dedi Setiadi menerangkan, aksi buang susu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipicu keresahan peternak yang khawatir produksi susunya tidak diterima industri menyusul rencana pemerintah yang akan mengimpor sapi dalam jumlah yang banyak.

"Dari program makan bergizi gratis, kita akan membutuhkan susu yang banyak, sehingga dari beberapa kementerian terutama Kementerian Pertanian merencanakan impor 1 juta hingga 1,5 juta sapi. Rencana itu memicu kekhawatiran peternak, sehingga terjadi aksi di Boyolali, Jateng dan Pasuruan, Jatim," terangnya.

Menurut dia, kegelisahan peternak itu kemudian ditanggapi Kementerian Pertanian dengan menggelar pertemuan bersama pihak-pihak terkait. Rencananya, akan dibuat Perpres tentang industri pengolahan susu yang diwajibkan menerima seluruh susu dari peternak dalam negeri.

"Kemarin di Pasuruan, kita melakukan penandatanganan antara Gabungan Koperasi Susu Indonesia dengan asosiasi IPS. Antara koperasi dengan IPS, antara pengepul dengan IPS. Dengan cara seperti itu menjamin susu peternak lokal akan diterima," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner