Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Di Pesantren Sukamiskin, Farhan Teringat saat Masuk Persib Bandung

Sugeng
28/10/2024 19:58
Di Pesantren Sukamiskin, Farhan Teringat saat Masuk Persib Bandung
Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat berdialog dengan para kiai di Pondok Pesantren Sukamiskin.(DOK/TIM FARHAN)

CALON Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, berkunjung ke Pesantren Sukamiskin, di Jalan AH Nasution, Kota Bandung. Kedatangan calon wali kota nomor urut 3 ini disambut KH R Abdul Aziz Chaedar dan KH Roni Zulqarnaen, pimpinan di lembaga pendidikan Islam tersebut.

Selain soal pesta demokrasi, Farhan teringat saat awal karirnya berada di manajemen Persib Bandung. Ketika itu, dia menjadi Direktur Pemasaran PT Persib Bandung Bermartabat.

Saat pertama kali mengemban jabatan tersebut pada 2010 silam, tak lama berselang dirinya menemui KH R Abdul Aziz Chaedar untuk meminta doa restu serta masukan terkait Persib Bandung. Tidak heran memang, karena selain sebagai ulama, kiai sepuh di Pesantren Sukamiskin itu merupakan pencinta dan pemerhati klub kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.

"Selain silaturahmi dan meminta doa, saat itu saya datang ke sini untuk meminta saran dan masukan dari Pak Kiai tentang masa depan Persib," katanya.

Saat itu merupakan masa-masa awal Persib berada di era profesional setelah tidak lagi menggunakan dana APBD Pemerintah Kota Bandung sejak Agustus 2008.

Dalam pertemuan itu, lanjut Farhan, sang kiai berpesan kepadanya agar Persib tidak melupakan jati diri sebagai klub kebanggaan Kota Bandung dan Jawa Barat umumnya. Salah satunya dengan tetap menggunakan pemain lokal, baik dari Bandung maupun Jawa Barat.

Farhan sependapat dengan usulan tersebut. Menurutnya hal ini harus dijaga agar rasa cinta dan bangga masyarakat Bandung dan Jawa Barat umumnya terhadap Persib terus semakin tumbuh.

Pada sisi lain, tuntutan profesionalitas tidak bisa dikesampingkan, terlebih dengan tingginya keinginan bobotoh agar klub tersebut terus berprestasi.

"Saat itu saya mulai berpikir bagaimana caranya agar Persib tetap ada pemain lokal, asli Bandung, tapi di sisi lain tidak mengenyampingkan profesionalitas dan tetap berprestasi," jelasnya.

Pemikiran inilah yang menjadi salah satu alasan Farhan bersama manajeman lainnya mendirikan Diklat Persib, akademi sepakbola untuk melahirkan pemain-pemain handal di masa depan.

"Tiga tahun setelah mendapat masukan dari Pak Kiai, saya mendirikan Diklat Persib yang tujuannya untuk mencari bakat-bakat baru di sepak bola," katanya.

Benar saja, harapan akan Diklat Persib itu terus terwujud pada tahun-tahun berikutnya. Sejumlah nama terkenal yang membela Persib Bandung bermunculan bahkan hingga menjadi pemain tim nasional.

"Tidak lama setelah berdiri Diklat Persib, lahirlah nama-nama seperti Febri Hariyadi, Beckham, dan Robi Darwis. Mereka semua pemain lokal binaan Diklat Persib," kenang Farhan.

Dia pun tanpa ragu menyebut lahirnya bakat-bakat handal tersebut salah satunya berkat doa dari KH R Abdul Aziz Chaedar. "Itulah bukti jalur langit," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner