Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Keren, Siswa SMK Telkom Berpeluang Ikut Lomba Tingkat Dunia dan ASEAN

Sugeng
18/9/2024 19:25
Keren, Siswa SMK Telkom Berpeluang Ikut Lomba Tingkat Dunia dan ASEAN
Para siswa SMK Telkom dan para pembimbingnya terus bergiat mencetak prestasi di tingkat nasional dan internasional(DOK/YAYASAN PENDIDIKAN TELKOM BANDUNG)

PELAJAR sekolah kejuruan di bawah Yayasan Pendidikan Telkom Bandung terus didorong untuk berprestasi. Salah satunya dilakukan SMK Telkom Malang yang berpotensi mengikuti kompetisi skill kejuruan level dunia dan Asia Tenggara.

Keduanya dihelat di Brazil dan Filipina, pada 2025 dan 2026 mendatang.  

Rahmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang, mengatakan, peluang lomba tersebut muncul setelah keberhasilan salah satu anak didiknya memperoleh medali emas Lomba Kompetensi Nasional (LKS) Nasional 2024 di Lampung, 19-24 Agustus lalu. Sang siswa ialah Teguh Bayu Pratama dari jurusan Teknik Komputer Jaringan, siswa kelas XII, untuk kategori Cloud Computing.

"Jadi, Teguh nanti akan diadukan dengan pemenang LKS tahun 2025. Apabila menang maka akan jadi wakil Indonesia ke World Skills Competition 2026 yang rencananya diadakan di Brazil," tandasnya.

Selain Teguh, sambung dia, pihaknya juga sudah mengikutsertakan siswanya ikut seleksi daerah (Selekda) tingkat provinsi untuk kategori Mobile Robotic, Cyber Security, dan Network  Cabling. Jika mereka juara akan jadi wakil Indonesia untuk Asean Skills Competition 2025 di Filipina.

Perbedaan kedua lomba terletak pada otoritas kementerian terkait. Jika LKS dan selanjutnya World Skills Competition dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka Selekda dan Asean Skills ditangani Kementerian Tenaga Kerja.

Peserta lomba level Asia Tenggara dan dunia itu sendiri diperkenankan tetap ikut lomba sekira sudah lulus SMK. Yang terpenting berusia tidak lebih dari 20 tahun. Mereka akan membawa nama negara, tak lagi perwakilan SMK.

"Kami optimistis bisa terus mencetak prestasi karena proses penggemblengan kompetensi siswa di kami ada banyak jalur. Bisa ke eskul yang seleksi masuknya disaring, atau penunjukan oleh guru teknik saat melihat potensi di kelas," katanya.

Menurut Rahmat, pihaknya juga optimis karena siswa dibekali guru pembimbing serta aneka kemudahan pembelajaran. Seperti konversi nilai raport dan fleksibilitas ujian ketika siswa tengah sibuk ikut seleksi dan/atau pertandingan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner