Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pj Gubernur Jawa Barat Apresiasi BUMD Agro Sukabumi Mandiri

Benny Bastiandy
17/9/2024 18:46
Pj Gubernur Jawa Barat Apresiasi BUMD Agro Sukabumi Mandiri
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan kunjungan di Kabupaten Sukabumi(DOK/PEMPROV JAWA BARAT)

PENJABAT Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengapresiasi kinerja
BUMD Agro Sukabumi Mandiri di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sebab, keberadaan BUMD tersebut tak hanya mengurusi masalah produksi tapi juga distribusinya.

"Ini akan ada investasi baru untuk mesin pengeringnya dengan kemampuan
120 ton. Jadi, saya lihat sama di kota dan kabupaten termasuk di provinsi juga, bahwa kita ini lumbung padi. Tapi kita itu hanya produksinya saja. Distribusinya tidak kita urus. Saya lihat agro ini akan mengurusi hingga distribusinya," kata Bey di sela kunjungan ke BUMD Agro Sukabumi Mandiri, Selasa (17/9).

Bey menuturkan, konsep yang diterapkan BUMD Agro Sukabumi Mandiri sudah
cukup baik. Bisa saja konsepnya diadopsi BUMD-BUMD lainnya. "Kalau agro ini sudah akan jadi model, saya kira tinggal diadopsi BUMD-BUMD lainnya," ujarnya.

Baca juga : BPBD Kota Sukabumi Tingkatkan Kesiapsiagaan Potensi Megathrust

Secara umum, kata dia, masih cukup banyak BUMD yang belum dikelola dengan baik. Karena itu, perlu pengelolaan BUMD yang harus dilakukan secara bisnis murni.

"Tidak ada kepentingan. Jangan dibebankan kepada BUMD itu. Jadi, kalau ada penugasan, betul-betul untuk menyejahterakan rakyat, profesional, dan juga untuk mencari laba. Jangan dijadikan sapi perahan. Gunakan BUMD secara profesional dan betul-betul hanya untuk penugasan yang memang untuk menyejahterakan masyarakat," terangnya.

Bey menegaskan, kinerja BUMD itu diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat, maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Karena itu, diharapkan agar BUMD bisa dikelola secara profesional.

"Jadi, pertama untuk penugasan yang betul dan juga mencari keuntungan. Bisa jadi untuk PAD (pendapatan asli daerah) yang akhirnya untuk menyejahterakan masyarakat dan pembangunan. Dikelola saja dengan profesional," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner