Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengembangan Kawasan Rebana Didukung Lembaga Internasional

Sumariyadi
08/7/2024 18:44
Pengembangan Kawasan Rebana Didukung Lembaga Internasional
Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana Bernardus Djonoputro menjelaskan progres pembangunan kawasan.(MI/SUMARIYADI)

SEJUMLAH lembaga internasional memberikan dukungan pada program
pengembangan kawasan Rebana. Delapan di antaranya ialah JICA, GIZ, World
Resources Institute, World Bank Group, The Australia-Indonesia Center,
PJL Enviro, Sagri Internasional dan Xurya.

"Dukungan ini sangat berarti bagi kami dalam upaya mempercepat
terciptanya kawasan masa depan Rebana. Rebana Metropolitan akan menjadi
masa depan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan nasional," ujar
Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana Bernardus Djonoputro, di Bandung.

Kedelapan lembaga internasional itu, lanjut dia, akan memberi dukungan
dalam sejumlah bidang. Di antaranya, pembangunan pelabuhan, pengelolaan
sampah, industri hijau, pemulihan ekonomi, pengembangan vokasi,
pengelolaan limbah, industri karbon, dan energi terbarukan.

Baca juga : BP Kawasan Rebana-IKA Unpad Dukung Pengembangan Wilayah Metropolitan

Menurutnya, kehadiran lembaga internasional ini merupakan bentuk
kepercayaan kepada upaya pembangunan kawasan metropolitan baru Rebana.
Mereka melihat kehadiran kawasan ini memiliki masa depan yang baik.

Bernie, panggilan akrab Bernardus, menyatakan kawasan Rebana meliputi
tujuh kabupaten dan kota di Jawa Barat, yakni Subang, Indramayu, Kota
dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, Sumedang dan Kuningan. Kawasan ini
diproyeksikan menjadi alternatif baru pertumbuhan ekonomi dan industri
di Jawa Barat.

"Alasan mengapa dibutuhkan kawasan baru ini karena koridor ekonomi lama
di Jawa Barat, yakni Bekasi-Cikarang-Karawang mulau terpuruk.
Penyebabnya karena kurangnya daya saing koridor yang berkembang secara
kebetulan itu," ujarnya.

Baca juga : Sandiaga Dilirik PKB, PPP: Beliau Gubernur Indonesia

Di koridor lama, tambah dia, biaya ekonomi sudah sangat tinggi dan biaya logistik kian mahal dari tahun ke tahun. Selain itu, kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi sudah tinggi, tumbuhnya permukiman kumuh dan penurunan kualitas penghidupan para pekerja.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan koridor baru
pertumbuhan ekonomi dan industri di kawasan timur-utara provinsi ini.
Kawasan baru ini juga akan memberi dukungan bagi pertumbuhan ekonomi dan industri nasional.

Pemprov Jawa Barat mendirikan Badan Pengelola Kawasan Rebana, sebagai
perpanjangan tangan dan mempercepat terealisasinya kawasan baru ini.
Tugas badan ini ialah menyelenggarakan fasilitasi dan pemenuhan
pelayanan bidang investasi, penataan ruang dan infrastruktur.

Untuk pertumbuhan ekonomi dan industri, Badan Pengelola Kawasan Rebana
menyiapkan 13 kota industri baru dengan luas total 43.913 hektare. Ke-13
kota industri itu ialah Cipali Subang Barat, Butom, Tukdana, Patrol,
Cipali Subang Timur, Losarang dan Cirebon. Selain itu juga
Kertajati, Cipali Indramayu, Krangkeng, Balongan, Patimban dan
Jatiwangi.

"Kami sudah mengatur ke-13 kawasan itu sesuai rencana tata ruang dan
wilayah di nasional, provinsi dan 7 kabupaten serta kota. Pengaturan
kawasan industri ini untuk menghindari perkembangan yang kurang
menguntungkan, seperti yang terjadi di koridor
Bekasi-Cikarang-Karawang," tandas Bernie.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner