Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kecerdasan Buatan Tentukan Indonesia di Masa Depan

Sugeng Sumariyadi
27/4/2024 18:48
Kecerdasan Buatan Tentukan Indonesia di Masa Depan
Halalbihalal alumni Universitas Telkom diisi talkshow teknologi(DOK/UNIVERSITAS TELKOM)

ALUMNI Universitas Telkom Bandung diajak untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) yang berkelanjutan.

"Sebagai institusi yang telah lama berkomitmen pada pengembangan teknologi dan informasi, Universitas Telkom memiliki peranan penting dan strategis terkait AI khususnya dan ekonomi digital umumnya," ungkap
Sri Safitri, Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) 2021-2025.

Para alumni merupakan bagian dari 9 juta talenta digital yang ditargetkan dapat berkontribusi. "Tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga bisa sebagai pencipta dari teknologi kecerdasan buatan yang berkelanjutan," ungkapnya dalam Halalbihalal FAST 2024.

Baca juga : Feedloop AI - Telkom University Bersinergi untuk Kemajuan Pendidikan dan AI

Halalbihalal FAST 2024 juga dihadiri Rektor Universitas Telkom, Prof Adi Wijaya, serta sekitar 300 alumni Universitas Telkom yang saat ini sudah bekerja di berbagai perusahaan dan industri.

Dalam kesempatan yang sama, Sarwoto Atmosutarno, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)menyampaikan AI merupakan penerapan ekosistem ekonomi digital yang menjadi visi Indonesia di masa depan. Ekonomi digital memainkan peranan penting dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Hal ini karena salah satu agenda pembangunan RPJPN 2025 - 2045 yakni transformasi digital.

“Untuk mencapai SDGs, perlu peran AI yang merupakan bagian dari transformasi digital. Hal ini merupakan salah satu agenda pembangunan RPJPN 2025-2045," katanya.

Baca juga : Membangun Industri 4.0 dengan Teknologi Kecerdasan Artifisial

Pada kesempatan itu pula, digelar talkshow yang dimoderatori beberapa tokoh nasional dalam bidang teknologi. Salah satu pembicara, Bernadetta Raras, Direktur Supply Chain Management & Teknologi Informasi ID Food, yang juga merupakan Alumni S2 Universitas Telkom, mengatakan, AI juga digunakan dalam membentuk ketahanan cadangan pangan di Indonesia.

“AI yang harus dibuat itu untuk mengatahui kapan impor, kapan DPR memutuskan anggaran itu ada, kapan didistribusikan, dan daerah mana yang harus didistribusikan. AI kami ini tidak hanya predictive, tapi juga prescriptive (menentukan),” tegas Raras.

Talkshow itu juga diisi narasumber lain, seperti Yulis Widya Marfiah (Plt. Direktur Badan Usaha BAKTI Kominfo), Muh Mabrur L Banuna (Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Anshor 2024-2029), dan Densi Refwalu (Country Marketing & Comm Lead International Business Machine). Moderator talkshow ialah  Yudhistira Nugraha (Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Utara).

Para narasumber sepakat AI sangat mempengaruhi transformasi digital di Indonesia. Peran pemerintah dalam menetapkan regulasi dan kebijakan untuk terwujudnya transformasi tersebut juga dipengaruhi banyak hal, termasuk di antaranya adalah peran serta industri dan masyarakat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner