Tren Kasus DBD di Cianjur Cenderung Meningkat

Benny Bastiandy
16/4/2024 22:07
Tren Kasus DBD di Cianjur Cenderung Meningkat
Nyamuk Aedes aegypti.(AFP/LUIS ROBAYO)

TREN kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun ini di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung meningkat. Dari 278 kasus, sebanyak empat orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan kasus DBD di Kabupaten Cianjur mulai terpantau meningkat sejak Januari. Hingga akhir Maret, dilaporkan terdapat 278 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak empat orang.

"Jadi ini memang perlu kewaspadaan lebih. Kami dari Dinas Kesehatan sudah membuat surat edaran ke setiap puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu) agar meningkatkan kewaspadaan dini," kata Yusman, Selasa (16/4).

Baca juga : Jumlah Kasus DBD di Kabupaten Subang Meningkat 5 Lali Lipat

Surat edaran itu berkaitan dengan mengintensifkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Menurut Yusman, PSN merupakan cara efektif memberantas jentik nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

"Kondisi ini berkaitan dengan meningkatnya curah hujan, termasuk masalah kebersihan juga," ungkapnya.

Hasil pemetaan berdasarkan laporan kasus, pasien DBD mayoritas merupakan warga yang tinggal di kawasan permukiman padat penduduk. Rerata mereka berada di wilayah utara dan tengah.

Baca juga : Jakarta Selatan dan Jakarta Barat Waspada Potensi Peningkatan Kasus DBD

"Daerah utara yang paling banyak, juga daerah tengah. Paling padat penduduknya. Itu sangat rentan sekali, seperti Ciranjang, Cilaku, Karangtengah, dan Kecamatan Cianjur, termasuk Cipanas. Itu jadi fokus utama," terangnya.

Yusman menyebut selama curah hujan tinggi, potensi penyebaran DBD secara otomatis mengikuti. Namun, penyebarannya bisa dicegah ketika masyarakat menerapkan PSN serta 3M yakni menguras, mengubur, dan menutup.

"Genangan-genangan air hujan ini akan jadi tempat berkembang biak jentik nyamuk. Tapi kalau lingkungan bersih, insya Allah bisa kita cegah," pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner