Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gempa Sumedang, 138 Rumah Rusak

Sugeng Sumariyadi
01/1/2024 15:28
Gempa Sumedang, 138 Rumah Rusak
Sejumlah pasien di RSUD Sumedang dipindahkan ke tenda, setelah gempa mendera daerah itu.(DOK/DISINFOKOM JAWA BARAT)


DALAM satu hari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilanda tiga kali
gempa, Minggu (31/12). Dimulai pada pukul 14.35 dengan magnitudo 4.1,
kedua pada 15.38 WIB dengan 3.4 M dan ketiga pada malam hari pukul 20.34
dengan kekuatan terbesar 4.8 M, dengan pusat gempa berada di kedalaman 5
kilometer.

Gempa dirasakan di delapan kecamatan di Kabupaten Sumedang dan dua
kecamatan di Kabupaten Bandung.

Dalam pendataan Badan Penanggulangan Bencara Daerah Sumedang, gempa
berdampak ke 14 desa. Meski tidak ada korban jiwa, namun 3 warga
mengalami luka ringan. Sebanyak 138 rumah dan 4 sekolah  dilaporkan
mengalami kerusakan.

Babakan Hutip menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Ada 53 rumah
rusak. Sebanyak 200-an warga dievakuasi ke lapangan terdekat. Tim
gabungan mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.

Selain itu, ada dua rumah sakit yang mengalami kerusakan, yakni RSUD
Sumedang dan RS Pakuwon. RSUD Sumedang mengalami kerusakan di paviliun
dan ruangan VIP. Sementara di RS Pakuwon, seluruh pasien dievakuasi
keluar gedung, meski tidak ada kerusakan berarti.

"Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83
pasien UGD. Mereka harus dikeluarkan dari gedung. Pasien saat ini aman
dan disiapkan tenda darurat," ujar Penjabat Bupati Sumendang Herman
Suryatman.

Dia menambahkan ada tiga wilayah terdampak gempa, yakni Kecamatan
Tegalsari, Cipamengpeuk dan Babakan Bukit. "Ada tiga warga menderita
luka ringan."

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu menyatakan gempa
Sumedang terjadi akibat pergerakan sesar-sesar aktif di wilayah
tersebut. BKMG pun saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif
yang ada di Sumedang.

"Warga diimbau tetap tenang, waspada, meningkatkan mitigasi, dan jangan
termakan hoaks. Selalu ikuti informasi resmi dari BMKG," tandasnya.  
(SG/Sugeng Sumariyadi)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner