Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pengungsi Korban Gempa di Sukabumi mulai tidak Betah Tinggal di Tenda

Benny Bastiandy
19/12/2023 20:10
Pengungsi Korban Gempa di Sukabumi mulai tidak Betah Tinggal di Tenda
Petugas dari PMI Sukabumi melakukan pemeriksaan rumah terdampak gempa(MI/BENNY BASTIANDY)

PENGUNGSI korban terdampak gempa bumi di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi, mulai tidak betah tinggal di tenda-tenda pengungsian. Mereka ingin segera bisa kembali ke rumah.

Seperti diungkapkan Suhaeni, 27, pengungsi warga Kampung Pasir Masigit Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Dirinya sudah hampir dua pekan tinggal di tenda pengungsian pascagempa bermagnitudo 4,0 pada Jumat (8/12).

"Saya sudah lebih dari 10 hari mengungsi. Pokoknya dari Jumat, saat terjadi gempa yang pertama," kata Suhaeni, Selasa (19/12).

Dia mengaku sudah kurang betah tinggal di tenda. Terutama bagi anak-anaknya yang harus dihadapkan dengan panasnya cuaca saat siang dan dingin saat malam.

"Inginnya cepat-cepat kembali lagi ke rumah. Kasihan anak-anak,"
sebutnya.

Berdasarkan data, jumlah warga Kampung Pasir Masigit yang mengungsi akibat terdampak gempa tercatat sebanyak 12 kepala keluarga atau 40 jiwa. Sementara warga Kampung Cisalamar sebanyak 8 kepala keluarga atau 22 jiwa.

"Ada beberapa warga yang mengeluhkan kondisi kesehatan mereka. Ada yang
pilek, pusing, maupun diare. Tapi ada petugas kesehatan yang selalu
memeriksa dan memberikan obat," terang Suhaeni.

Dia mengaku, selama di pengungsian berbagai kebutuhan logistik
maupun perlengkapan tidak kekurangan. Cukup banyak bantuan dari berbagai pihak yang berdatangan.

Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Dadan
Iriana, menjelaskan ada dua lokasi pengungsian di Desa Cipeuteuy yang
merupakan wilayah cukup parah terdampak gempa bumi. PMI telah menyalurkan berbagai bantuan kepada para pengungsi seperti hygien kit, terpaulin, tandon atau penampung air, termasuk obat-obatan.

"Hasil pemeriksaan kesehatan yang kami lakukan mendapati ada beberapa
pengungsi mengeluh sakit, tapi ringan. Kalau yang keluhan penyakit serius tidak ada, seperti demam, batuk, atau gatal-gatal," terangnya.

Dia neminta para pengungsi bersabar menempati tenda atau tempat
pengungsian sementara. Sambil menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah mengenai kondisi kedaruratan. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner