Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dua Bangunan SD Terdampak Gempa Cianjur akan Direlokasi Tahun Depan

Benny Bastiandy
17/12/2023 20:18
Dua Bangunan SD Terdampak Gempa Cianjur akan Direlokasi Tahun Depan
Bangunan sekolah terdampak gempa di Cianjur(MI/BENNY BASTIANDY)

DUA bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak terdampak gempa di Kabupaten
Cianjur, setahun lalu sampai saat ini belum tertangani. Pasalnya, kedua bangunan sekolah itu berada pada zona merah patahan gempa.

Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan, kedua bangunan sekolah yang
belum tertangani pascagempa itu yakni SDN Cugenang dan SDN Girijaya. Upaya merehabilitasi dan merekonstruksi kedua bangunan
sekolah tersebut tidak memungkinkan.

"Ada dua sekolah lagi yang sampai saat ini belum tertangani. Kedua bangunan sekolah berada di zona merah," ujarnya.

Hasil kajian BMKG, kata dia, kalaupun harus dipaksakan pembangunan
kembali sekolah di tempat semula, tentu membutuhkan konstruksi khusus.
Namun, Kementerian PU-Pera sebagai pelaksana menyatakan tidak sanggup.

"Karena tidak ada lahan untuk memindahkan sekolah ke tempat lebih aman,
maka sampai sekarang belum tertangani," ujarnya.

Namun, sekarang sudah tersedia lahan sebagai tempat relokasi kedua bangunan sekolah tersebut. Sesuai rencananya, relokasi akan dilakukan tahun depan.

"Sekarang sudah ada tempat. Insya Allah pada 2024 akan kita relokasi.
Anggaran pembangunannya melalui DAK (dana alokasi khusus)," pungkas Herman.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten
Cianjur, Ruhli Solehudin, menambahkan sesuai masukan Kementerian PU-Pera hanya ada dua sekolah di Kecamatan Cugenang yang tak bisa dibangun kembali di tempat semula. Kedua sekolah akan dibangun di tempat yang baru.

"SDN Girijaya dan SDN Cugenang sudah pasti akan dibangun tahun depan.
Lahannya sudah ada, legalitasnya sudah ada, kemudian sudah kami ajukan," katanya.

Bagi siswa SDN Girijaya, tambah dia, selama belum ada bangunan, mereka
mengikuti proses pembelajaran di sekolah darurat. Sementara bagi siswa SDN Cugenang, proses pembelajaran sementara dilakukan di Gedung PGRI Kecamatan Cugenang sesuai hasil kesepakatan pihak desa dan pengurus PGRI.

"Memang siswa sempat belajar di tenda. Tapi sekarang mereka bisa lebih
nyaman," pungkasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner