Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jadi Petani Pilihan Terakhir Anak Muda Indramayu

Nurul Hidayah
11/12/2023 18:33
Jadi Petani Pilihan Terakhir Anak Muda Indramayu
Petani di Indramayu tengah memanen cabai( ANTARAFOTO/Dedhez Anggara)

MENJADI petani merupakan pilihan terakhir bagi anak-anak muda. Petani masih dianggap pekerjaan yang tidak menjanjikan.

Hal itu diakui Wakil Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Senin (11/12).

Kebanyakan anak muda Indramayu, lanjut dia, lebih memilih bekerja di pabrik atau pekerjaan kantoran lainnya. Bahkan ada pula yang memilih bekerja keluar negeri.

"Petani identik dengan lumpur. Kalau masih ada pekerjaan yang lain, mereka akan pilih yang lain," tuturnya.

Namun, lanjut Sutatang, ada juga anak muda yang baru pulang bekerja di
luar negeri akhirnya memilih untuk bertani. "Mereka memiliki modal, mereka bertani. Namun itu pun kalau tidak ada pekerjaan lainnya."

Karenanya tidak mengherankan umur petani di Kabupaten Indramayu rata-rata di atas 30 tahun. Bahkan ada pula yang 80 tahun masih terus bertani.

Padahal pertanian pun butuh regenerasi. Kalau tidak ada generasi muda
yang ingin menjadi petani, Sutatang pun mengkhawatirkan ketahanan
pangan di negeri ini.

"Harus ada program yang menarik dari pemerintah, sehingga anak-anak muda tertarik untuk menjadi petani," tamahnya.

Program yang ditawarkan dimulai dari hulu ke hilir. Seperti mempermudah
permodalan, penyediaan benih yang berkualitas, pupuk yang terjangkau,
sarana dan prasarana seperti teknologi pertanian yang tepat guna hingga
jaminan harga saat panen tiba dan lainnya.

"Ada gula ada semut. Kalau programnya menarik, anak muda akan terdorong menjadi petani," tandasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner