Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri Pertanian Persilakan Petani Tebus Pupuk Subsidi Cukup dengan KTP

Sugeng Sumariyadi
06/12/2023 15:34
Menteri Pertanian Persilakan Petani Tebus Pupuk Subsidi Cukup dengan KTP
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi pameran produk pertanian saat Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Jawa Barat(MI/SUGENG SUMARIYADI)

UNTUK mewujudkan swasembada pangan, pasokan dan ketersediaan pupuk tidak boleh terganggu. Untuk itu Kementerian Pertanian terus mempermudah distribusi pupuk ke tangan petani.

"Mulai hari ini (Rabu, 6/12), petani bisa menebus pupuk subsidi cukup dengan menggunakan KTP. Kartu Tani tetap berlaku, tapi KTP juga bisa dipakai menebus pupuk subsidi," ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat menghadiri Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Jawa Barat, di Kabupaten Bandung, Rabu (6/12).

Dia mengaku akan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur soal itu. Permentan akan ditandatangani besok (Kamis) atau lusa, tapi sudah berlaku hari ini.

Pada saat ini, lanjutnya, yang paling penting ialah petani mendapatkan pupuk subsidi. Mereka dapat menanam dan memupuk, karena musim hujan sudah datang.

"Untuk petani yang akan melakukan tanam cepat, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih dan alat mesin pertanian. Bagi kami, petani ialah tuan kita. Kita ini merupakan pelayannya petani," tandas Amran.

Dia memastikan stok pupuk ada. "Kita habiskan stok yang ada saat ini. Tahun depan, kita perbesar lagi pasokan pupuk subsidi."

Untuk pengadaan pupuk dan sejumlah program lain, Amran mengaku sudah mengajukan tambahan anggaran ke Presiden Joko Widodo. "Tahun depan, saya minta tambahan anggaran Rp5,8 triliun."

Di sisi lain, terkait terus menurunnya jumlah petani di Tanah Air, Mentan menyatakan petani milenial akan turun ke sawah, jika sektor pertanian menggunakan teknologi dan menguntungkan.

"Jawa Barat ini paling banyak petani milenial. Generasi Z akan turun ke dunia pertanian jika sektor ini menguntungkan. Jika tidak, mereka tidak akan tertarik," tandasnya

Amran menyatakan jika petani untung, swasembada pangan pasti akan terwujud. Tapi jika pertanian sulit dan tidak menguntungkan, produksi pangan akan terus turun.

Sementara itu, soal tingginya harga produk pertanian akhir-akhir ini, dia mengaku sudah memerintahkan unit pelaksana teknis pembibitan untuk melakukan pembibitan tanaman, di antaranya cabai. Bibit itu kemudian diberikan kepada petani secara gratis.

"Langkah ini kita lakukan supaya produksi pertanian meningkat. Dengan cara itu, inflasi akan terkendali," tambahnya.

Terkait berkurangnya jumlah usaha tani di Indonesia, Amran mengaku tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Itu adalah proses transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. Banyak tenaga sudah bisa digantikan dengan alat mesin pertanian. Dulu perlu 25 petani untuk mengerjakan sawah, kini bisa digantikan dengan satu mesin traktor," papar Amran. (SG)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner