Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sudah Lampaui Target, Upaya Penurunan Tengkes di Cianjur Terus Digenjot

Benny Bastiandy
22/11/2023 17:09
Sudah Lampaui Target, Upaya Penurunan Tengkes di Cianjur Terus Digenjot
Bupati Cianjur Herman Suherman menggendong balita sehat(MI/BENNY BASTIANDY)

ANGKA kasus prevalensi stunting (tengkes) di Kabupaten Cianjur sebesar 13,6%. Angka itu di bawah target nasional sebesar 14% yang ditargetkan akan dicapai pada 2024.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menuturkan
angka kasus tengkes di Kabupaten Cianjur sebetulnya sudah di bawah target. Penurunan paling signifikan terjadi pada periode 2021-2022 yang mencapai hampir 20%.

"Kalau stunting, tahun ini juga kita sudah mencapai target sebetulnya.
Sekarang 13,6%," katanya, Rabu (22/11).

Sejatinya, lanjut dia, berbagai upaya dan program yang sudah dilakukan
untuk menurunkan angka kasus prevalensi stunting bisa konsisten
diimplementasikan. Artinya, setiap tahun harus ada penurunan.

"Tapi penurunannya tidak ada sebesar dari 2021 ke 2022. Tapi
setidaknya ini harus dijaga dengan berbagai gerakan yang sudah sangat
bagus. Harus berkelanjutan. Konsisten dilaksanakan. Jangan sampai kendor," tegas Yusman.

Jika diangkakan, lanjut dia, penderita stunting di Kabupaten Cianjur lebih kurang sebanyak 5.000 anak. Jumlah seluruh anak atau balita sebanyak 200 ribuan.

"Penderitanya tersebar di berbagai wilayah. Terutama di kawasan padat
penduduk. Misalnya di utara, seperti di Kecamatan Sukaresmi, Cipanas, dan sekitarnya. Paling banyak itu di wilayah Cianjur kota," imbuh Yusman.

Menurut Yusman, penurunan angka kasus tengkes yang cukup signifikan tak
terlepas upaya kolaboratif dari semua perangkat daerah serta elemen
berkompeten lainnya di Kabupaten Cianjur. Setiap perangkat daerah
mengalokasikan anggaran yang fokus kepada penanganan kasus tengkes.

"Itu yang menjadi kekuatan kita selama ini. Jadi, penanganannya bukan hanya diselesaikan bidang kesehatan, tapi semua stakehokder terkait juga berperan. Itu jadi keunggulan kita," ujarnya.

Bentuk penanganan di antaranya dilakukan dengan pemberian produk makanan khusus (PMK) bagi anak yang sudah terdata dan teridentifikasi tengkes. PMK tersebut mengandung nutrisi berprotein tinggi.

"Kalau untuk pencegahan, kita lakukan pendataan terhadap keluarga berisiko stunting. Bagi keluarga berisiko stunting diberikan produk
makanan tambahan biasa, PMT olahan atau kita sebut PMT lokal," tuturnya.

Salah satu PMK adalah susu khusus dengan kandungan protein tinggi. Susu
khusus itu untuk penderita stunting kurus.

"Susu khusus berprotein tinggi ini merupakan pabrikan. Jadi susu ini khusus penderita stunting terindikasi kurus," tandas Yusman. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner