Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Kota Bandung Tuntaskan 12 Lokasi Rawan Banjir

Naviandri
09/11/2023 17:46
Pemerintah Kota Bandung Tuntaskan 12 Lokasi Rawan Banjir
Peresmian kolam retensi di Komplek Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari.(DOK/HUMAS PEMKOT BANDUNG)

KOTA Bandung memiliki 68 titik rawan banjir. Upaya yang sudah dilakukan berhasil menyelesaikan masalah dan menyisakan 12 titik rawan lagi.

"Wilayah potensi banjir di Kota Bandung menyusut menjadi 12 titik, dari sebelumnya ada 68 titik. Kami berkomitmen menyelesaikan target
sisa 12 titik potensi banjir dalam waktu segera," kata Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, di Bandung, Kamis (9/11).

Menurut dia, salah satu Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun
12 kolam retensi, menjelang musim hujan. Saat ini, Kota Bandung sudah memfungsikan 11 kolam retensi yang berfungsi untuk menahan air hujan berlebih dan mencegah banjir.

Kolam retensi ke-11 baru diresmikan pada Rabu (8/11). Lokasinya berada
di di Komplek Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan
Rancasari yang memiliki volume sekitar 5.400 meter kubik, dengan daya
tampung sekitar 4.000 meter kubik.

Bambang berharap kolam ini dapat meminimalkan potensi banjir di wilayah
Komplek Bandung Inten, serta kawasan Riung Bandung dan Kelurahan
Derwati.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi
Ruswandi menambahkan dengan diresmikannya kola ritensi di Komplek
Bandung Inten Indah, saat ini Kota Bandung telah memiliki 11 kolam
ritensi, 47 sumur imbuhan yang dibangun melalui dana APBD dan 132 sumur
imbuhan lainnya yang dibangun diluar APBD. Seluruh infrastruktur menerapkan skema parkir air yang ditampung.

"Kolam retensi ini juga menerapkan konsep alamiah, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan ekosistem serta rantai makanan bagi makhluk hidup
lainnya, seperti ikan. Di satu sisi, konsep ini lebih hemat dan
membangun ekosistem serta membentuk rantai makanan," ujarnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner