Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Benjamin Netanyahu Tegaskan tidak Ada yang Bisa Hentikan Israel Membela Diri

Ferdian Ananda Majni
06/5/2024 12:30
Benjamin Netanyahu Tegaskan tidak Ada yang Bisa Hentikan Israel Membela Diri
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu(AFP/RONEN ZVULUN)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam meningkatnya apa yang dia sebut sebagai antisemitisme dan kritik internasional terhadap incasi Israel ke Jalur Gaza, Minggu (5/5). Dia menegaskan tidak ada tekanan yang akan bisa menghentikan Israel untuk mempertahankan diri.

“Jika Israel dipaksa untuk berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri,” kata Netanyahu saat upacara Hari Peringatan Holocaust di peringatan Yad Vashem di Jerusalem.

Dia juga menyesalkan bahwa ketika Nazi membunuh 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II, rakyatnya sama sekali tidak berdaya melawan dan menghancurkan mereka.

Baca juga : Staf ICC Diintimidasi Jelang Penetapan Netanyahu sebagai Buronan

“Tidak ada negara yang datang membantu kami,” katanya ketika bendera Israel berkibar setengah tiang dan para penyintas Holocaust bersiap menyalakan obor.

“Hari ini, kami kembali menghadapi musuh yang bertekad menghancurkan kami,” ujar Netanyahu kepada banyak orang yang berkumpul untuk upacara tersebut.

Satu kursi berwarna kuning kosong melambangkan para sandera yang masih ditawan oleh Hamas di Gaza.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina

“Saya katakan kepada para pemimpin dunia, tekanan apa pun, keputusan apa pun dari forum internasional mana pun, tidak akan menghentikan Israel untuk membela diri,” lanjutnya.

Dia menyesalkan lonjakan kritik yang terlihat di seluruh dunia terhadap Israel atas perangnya di Jalur Gaza, yang dipicu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia mengecam gunung berapi anti-Semitisme yang mengerikan, yang menurutnya sedang melonjak di seluruh dunia.

Baca juga : Pejabat Jalur Gaza: Serangan Israel Bunuh Sembilan Anggota Keluarga di Rafah

Netanyahu juga membandingkan protes yang terjadi di universitas-universitas di Amerika Serikat (AS) dan di seluruh dunia dengan diskriminasi terhadap orang Yahudi di universitas-universitas Jerman selama Perang Dunia II.

“Sungguh distorsi keadilan dan sejarah,” katanya.

Kritik tersebut, katanya, bukan karena tindakan yang mereka lakukan, namun karena mereka ada karena mereka adalah orang Yahudi.

Baca juga : Joe Biden Ungkap Borok Benjamin Netanyahu dan Desak Israel Setujui Gencatan Senjata

“Anda tidak akan merantai tangan kami… Israel akan terus memerangi kejahatan manusia… sampai kemenangan,” katanya.

“Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Tidak akan pernah terjadi lagi sekarang!” tambahnya.

Perang paling berdarah di Jalur Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Militan juga menyandera sekitar 250 orang dalam serangan tersebut. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut tentara tewas.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya