Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza merupakan sebuah kesalahan. Dia pun mendesak Israel untuk menyerukan gencatan senjata.
Pernyataannya itu menjadi kritik paling keras Biden terhadap Netanyahu. Komentarnya ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan mengenai banyaknya korban dan kondisi yang mengerikan di Jalur Gaza.
"Saya pikir apa yang dia (Netanyahu) lakukan adalah sebuah kesalahan. Saya tidak setuju dengan pendekatannya," kata Biden kepada Univision, jaringan TV berbahasa Spanyol di AS, ketika ditanya tentang cara Netanyahu menangani invasi tersebut.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza
Biden menegaskan kembali bahwa serangan pesawat tak berawak Israel, pekan lalu, yang menewaskan tujuh pekerja bantuan dari sebuah badan amal yang berbasis di AS di Jalur Gaza dan memicu pembicaraan telepon yang menegangkan dengan Netanyahu merupakan tindakan yang keterlaluan.
AFP/Leo Correa--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
“Jadi yang saya serukan adalah agar Israel menyerukan gencatan senjata, memberikan akses total terhadap semua makanan dan obat-obatan yang masuk ke negara itu selama enam, delapan minggu ke depan,” tegas Biden.
Baca juga : Biden Minta Netanyahu Siapkan Rencana Memastikan Keselamatan Penduduk Gaza
Pernyataannya mengenai gencatan senjata menandai perubahan dari komentar Biden sebelumnya, ketika ia mengatakan bahwa beban ada di tangan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Biden juga meningkatkan tekanan terhadap Israel agar memberikan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza yang hancur, dengan mengatakan dia telah berbicara dengan Arab Saudi, Yordania dan Mesir dan mereka akan mengirimkan makanan.
“Tidak ada alasan untuk tidak menyediakan kebutuhan medis dan makanan bagi orang-orang tersebut. Hal ini harus dilakukan sekarang,” tambahnya.
Baca juga : Janji Manis Benjamin Netanyahu Jelang Invasi Darat Israel di Rafah
Biden sangat mendukung Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, sambil mengungkapkan kekhawatiran yang semakin besar atas korban jiwa di Jalur Gaza.
Namun, setelah komunikasi dengan Netanyahu pekan lalu, Biden memperingatkan bahwa AS dapat mengubah kebijakan jika Israel tidak mengubah praktik mereka di Jalur Gaza.
Biden, melalui sambungan telepon, pada Kamis (6/4), mengatakan kepada Netanyahu bahwa Israel harus segera memberikan lebih banyak bantuan dan melindungi warga sipil, sambil mendesak Netanyahu untuk memberdayakan para perundingnya untuk segera mencapai gencatan senjata dengan Hamas.
Baca juga : Dulu Dukung Habis-habisan, Sekarang Biden Sebut Balasan Israel pada Gaza Keterlaluan
Israel pun membuka penyeberangan bantuan baru pada hari yang sama. Kemudian disusul pada akhir pekan juga mengumumkan bahwa mereka menarik pasukan dari kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza.
Namun, hubungan tetap tegang karena Netanyahu bersikeras melancarkan serangan besar-besaran terhadap Rafah di perbatasan Mesir yang sangat ditentang oleh Washington.
Menjelang pemilihan presiden AS pada November, Biden juga menghadapi penolakan yang semakin besar terhadap kebijakannya di Jalur Gaza dari para pemilih Muslim dan muda, dengan sekutu-sekutu utamanya yang meminta dia untuk mengubah haluan. (AFP/Z-1)
Tersangka penembakan, Vance Boelter 57, saat ini masih dalam pelarian dan menjadi buruan utama aparat penegak hukum.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved