Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militernya akan memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil melarikan diri dari Rafah. Itu menjelang serangan darat Israel ke tempat pengungsian terakhir di Jalur Gaza tersebut.
"Kami akan melakukannya sembari memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi,” katanya, Minggu, (11/2).
Meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai potensi pembantaian di kota yang dipenuhi lebih dari satu juta pengungsi Palestina itu, Netanyahu mengatakan serangan tersebut adalah kunci untuk menghancurkan Hamas.
Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas
"Kemenangan sudah dalam jangkauan. Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan sisa batalion teroris Hamas dan Rafah yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya," paparnya.
Dia menyebutkan wilayah utara Rafah yang telah dibersihkan dapat digunakan sebagai zona aman bagi warga sipil. Penguasa Hamas di Gaza telah memperingatkan kemungkinan terjadinya puluhan ribu korban di Rafah jika invasi itu dilancarkan.
Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell bergabung dengan suara-suara internasional lainnya dengan mengatakan bahwa serangan di sana akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih besar.
Baca juga : Dulu Dukung Habis-habisan, Sekarang Biden Sebut Balasan Israel pada Gaza Keterlaluan
Pendukung utama Israel, Amerika Serikat (AS), mengatakan pihaknya tidak mendukung serangan darat di Rafah. Washington memperingatkan bahwa, jika tidak direncanakan dengan baik, operasi semacam itu berisiko menimbulkan bencana.
Presiden AS Joe Biden mengeluarkan kritik terkuatnya terhadap Israel. Dia menggambarkan pembalasan Israel atas serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai tindakan yang berlebihan.
Perang di Gaza dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok Islam Palestina Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang.
Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
Bersumpah untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza yang menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 28.064 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Terhadap kritikus yang mengatakan serangan terhadap Rafah sudah melewati garis merah, Netanyahu menjawab: "Mereka yang mengatakan bahwa kita tidak boleh memasuki Rafah dalam keadaan apapun pada dasarnya menilainya akan kalah perang. Tapi pertahankan Hamas di sana."
(AFP/Z-9)
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal penderitaan warga Jalur Gaza, Palestina.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengakui penderitaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
RENCANA Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menguasai penuh Gaza semakin nyata.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved