Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa tanggapan militer Israel di Jalur Gaza terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober terlalu berlebihan.
“Saya berpandangan, seperti yang Anda ketahui, tindakan respons di Gaza, di Jalur Gaza, sudah berlebihan,” kata politisi Partai Demokrat itu kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (9/2).
Dukungan Amerika terhadap perang Israel terhadap kelompok militan Palestina telah memicu serangkaian serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut, serta kritik terhadap pemerintahan Biden di dalam dan luar negeri.
Baca juga : Blinken Kembali ke Israel, Saat Gencatan Senjata Diperpanjang
Pengeboman dan pengepungan selama berbulan-bulan telah memperdalam krisis kemanusiaan, terutama di Gaza selatan. Namun Biden mengatakan dia telah mendorong agar bantuan kemanusiaan tetap masuk ke Gaza.
Dia menambahkan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi pada awalnya tidak ingin membuka pintu untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.
"Saya berbicara dengannya, saya meyakinkan dia untuk membuka gerbang. Saya berbicara dengan Bibi untuk membuka gerbang di pihak Israel," lanjut Biden merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga : Hamas Sebut Korban Jiwa Serangan Israel di Jalur Gaza Tembus 10 Ribu
“Saya telah berusaha sangat keras untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” sebutnya.
Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.840 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Baca juga : AS cuma Minta Jeda di Gaza, Bukan Gencatan Senjata
Militan juga menyandera sekitar 250 orang. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza, 29 di antaranya diyakini tewas.
Perang tersebut telah memicu peningkatan kekerasan di seluruh wilayah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran yang beroperasi dalam solidaritas dengan Hamas, sehingga memicu serangan balasan dari Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya.
(AFP/Z-9)
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved