Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah

Ferdian Ananda Majni
08/2/2024 22:43
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
PM Israel Benjamin Netanyahu(AFP)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Seperti biasa, sikap Netanyahu menentang arus di dalam negeri maupun dunia internasional.

Dia malah mengaku telah memerintahkan pasukan bersiap untuk bergerak ke kota Rafah di ujung selatan Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan.

"Kemenangan total Israel atas Hamas hanya tinggal beberapa bulan lagi," klaim Netanyahu dalam sebuah wawancara.

Baca juga : Blinken Kembali ke Israel, Saat Gencatan Senjata Diperpanjang

Menurutnya, tuntutan Hamas dalam perundingan gencatan senjata tidak layak untuk diterima. Gencatan senjata, kata Nenyanyahu, tidak akan menyebabkan kembalinya sandera, dan hal itu hanya akan menyebabkan pembantaian lagi.

Pembantaian yang dimaksud Netanyahu adalah peristiwa penyerangan Israel oleh Hamas pada 7 OKtober 2023 lalu, yang akhirnya dibalas dengan serangan udara maupun darat Israel hingga lima bulan lamanya. 

Salah satu sandera yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara yang ditengahi pada bulan November juga memberikan tekanan pada pemimpin Israel.

Baca juga : Menlu AS Blinken Mengatakan Masih 'Ruang untuk Kesepakatan' Terkait Sandera Gaza

“Semuanya ada di tangan Anda,” kata Adina Moshe pada konferensi pers di Tel Aviv, berbicara kepada Netanyahu.

"Kaulah orangnya. Dan saya sangat takut dan sangat prihatin jika Anda melanjutkan tindakan menghancurkan Hamas ini, tidak akan ada lagi sandera yang bisa dibebaskan," katanya.

Hamas serukan perlawanan agresi Israel

Di Beirut, seorang pejabat senior Hamas menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa desakan Netanyahu untuk melanjutkan agresi sepenuhnya menegaskan bahwa tujuannya adalah genosida terhadap rakyat Palestina.

Baca juga : Menlu AS Antony Blinken Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas

Pejabat tersebut, Osama Hamdan, mendesak semua faksi perlawanan untuk melanjutkan perjuangan dan berhati-hati terhadap pengkhianatan Israel selama seperempat jam terakhir konfrontasi ini.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Hamas menyetujui perundingan di Kairo, dengan tujuan gencatan senjata, diakhirinya perang dan kesepakatan pertukaran tawanan.

Usulan gencatan senjata baru tersebut menyerukan penghentian pertempuran selama enam minggu dan pertukaran sandera-tahanan, serta lebih banyak bantuan untuk Gaza, namun negosiasi terus berlanjut sejak saat itu.

Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata

Campur Tangan Amerika

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, berbicara beberapa jam setelah pertemuan dengan Netanyahu di Tel Aviv , mengatakan masih melihat ruang untuk mencapai kesepakatan dan telah memperingatkan pemimpin Israel tersebut terhadap tindakan serta pembicaraan yang menyulut ketegangan.

Sebelumnya, utusan AS Blinken, dalam kunjungan kelimanya ke Timur Tengah sejak perang pecah, telah menyatakan harapannya akan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, bahkan ketika dia memperingatkan bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

“Tetapi kami sangat fokus untuk melakukan pekerjaan itu dan mudah-mudahan dapat melanjutkan pembebasan sandera yang sempat terhenti, setelah gencatan senjata selama seminggu pada bulan November," kata Blinken setelah bertemu Netanyahu di Yerusalem.

Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Blinken juga mengajukan permohonan baru untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, di mana 2,4 juta penduduknya mengalami pengepungan yang melumpuhkan dan kekurangan air bersih, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis.

“Kita semua mempunyai kewajiban untuk melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” kata Blinken,

“Dan langkah-langkah yang sedang diambil, langkah-langkah tambahan yang perlu diambil adalah fokus saya sendiri, pertemuan di sini,“ sebutnya.

Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab

Blinken juga melakukan perjalanan ke Tepi Barat yang diduduki di mana dia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.(AFP/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya