Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab

Cahya Mulyana
08/1/2024 14:43
Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab
Menlu AS Antony Blinken (tengah) menemui Emir Qatar di Istana Lusail, pada 7 Januari 2024.(AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan kunjungan ke Timur Tengah pada Minggu (7/1) untuk meyakinkan para pemimpin Arab. 

Dia mengunjungi Yordania dan Qatar sebelum mendarat di Uni Emirat Arab. Dia kemudian akan mengunjungi Arab Saudi, Israel, Tepi Barat dan Mesir yang dijadwalkan hari ini.

Kunjungan Blinken ke Timur Tengah dilakukan setelah kabar bergabungnya Arab Saudi ke blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS), pada Selasa (2/1) waktu setempat. 

Baca juga : 4 Negara Arab Tegaskan Sikap soal Agresi Israel di Jalur Gaza

Blinken pada awal perjalanan lima hari di wilayah tersebut, berusaha meyakinkan para pemimpin Arab bahwa Washington menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat yang diduduki.

“Ini adalah momen ketegangan yang mendalam di kawasan ini. Ini adalah konflik yang dapat dengan mudah meluas, menyebabkan lebih banyak ketidakamanan dan penderitaan,” kata Blinken pada konferensi pers di Doha, Qatar, Minggu (7/1).

Namun, Raja Yordania Abdullah bersikukuh tetap mendesak Blinken untuk menggunakan pengaruh Washington atas Israel untuk mendesak negara itu agar segera melakukan gencatan senjata. Jika tidak, Yordania memperingatkan bahwa agresi militer Israel yang berkelanjutan di Gaza dapat berubah menjadi bencana.

Baca juga : Menlu AS Antony Blinken Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas

Meskipun ada kekhawatiran global atas jumlah kematian dan kehancuran di Gaza dan seruan luas untuk gencatan senjata. Opini publik Israel tetap mendukung operasi yang bertujuan memusnahkan kelompok Hamas yang menguasai Gaza, meskipun dukungan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menurun tajam.

Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan tindakan pembalasan. “Perang tidak boleh dihentikan sampai kita mencapai semua tujuan, melenyapkan Hamas, mengembalikan semua sandera kita dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet mingguan mengenai hal ini, Minggu (7/1).

Serangan Israel kembali membunuh dua jurnalis Palestina di Gaza menurut para pejabat, salah satunya putra dari jurnalis senior Al Jazeera, Wael Al-Dahdouh yang keluarganya terus menerus menjadi sasaran pembunuhan Israel. Sebelumnya, istri dan anak-anaknya yang lain telah lebih dulu syahid.

Baca juga : Lagi, Blinken ke Timur Tengah Tuntaskan Kesepakatan Sandera

 

Hamas masih tahan 100 sandera Israel

Sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang disandera dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, menurut pejabat Israel. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas.

Bagi warga Israel, hari paling mematikan dalam sejarah negara tersebut dan kisah kekejaman yang muncul kemudian memberikan kesan bahwa kelangsungan hidup mereka sedang dipertaruhkan.

Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan 22.835 warga Palestina di Gaza, setelah 111 orang tewas dan 250 orang terluka dalam 24 jam terakhir, kata pejabat kesehatan Palestina pada Minggu (7/1).

Serangan udara Israel terhadap sebuah mobil dekat Rafah di Gaza selatan pada hari Minggu menewaskan dua jurnalis Palestina , menurut pejabat kesehatan di Gaza dan serikat jurnalis di sana.

Gaza Tengah telah menjadi fokus serangan darat dan udara Israel yang lebih besar dalam dua minggu terakhir, dengan penduduk di sana melaporkan penembakan tank di timur daerah tersebut ketika ledakan menerangi langit pada Minggu (7/1) malam. Warga Palestina di Jalur Gaza selatan mengatakan serangan udara Israel menghantam wilayah timur Khan Younis dan Rafah.

Baca juga : Raja Yordania Desak Gencatan Senjata Gaza yang Berlangsung dalam Pembicaraan dengan Biden

Israel membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan militan Hamas sengaja memasukkan diri mereka ke dalam populasi sipil. Hamas, yang didukung oleh Iran dan bersumpah akan menghancurkan Israel, membantah hal tersebut.

Pertempuran tersebut telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dengan banyak rumah dan infrastruktur sipil hancur di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan.

“Kami berharap, Blinken memandang kami dengan mata belas kasihan, mengakhiri perang, mengakhiri kesengsaraan yang kami alami,” kata Um Mohamad Al-Arqan, sambil berdiri di dekat tenda tempat dia tinggal.

Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas

Setelah pertemuan dengan Raja Abdullah di Amman dan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Blinken mengatakan Amerika Serikat menolak adanya pemindahan paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza.

“Warga sipil Palestina harus bisa kembali ke rumah mereka segera setelah kondisi memungkinkan,” kata Blinken di Doha.

Blinken dan pejabat Qatar juga membahas upaya untuk membebaskan sandera yang diyakini masih dilakukan oleh Hamas setelah perjanjian sebelumnya yang dimediasi oleh Qatar gagal. Itu sesuatu yang menurut perdana menteri Qatar dipengaruhi oleh pembunuhan seorang pemimpin tinggi Hamas baru-baru ini.

Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah

Blinken juga bertujuan untuk menekan negara-negara Muslim yang ragu-ragu di Timur Tengah agar bersiap memainkan peran dalam rekonstruksi, pemerintahan, dan keamanan Gaza jika dan ketika Israel berhasil melenyapkan Hamas, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri sebelumnya.

“Mitra kami bersedia melakukan pembicaraan sulit ini dan mengambil keputusan sulit,” kata Blinken.

Ia berencana menekan para pemimpin Israel agar berbuat lebih banyak guna mencegah jatuhnya korban sipil dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Baca juga : Menlu AS Blinken Mengatakan Masih 'Ruang untuk Kesepakatan' Terkait Sandera Gaza

Baku tembak meningkat di kota Khan Younis di Gaza selatan serta di distrik-distrik tengah daerah kantong padat penduduk. Serangan Israel terhadap rumah-rumah di kota itu menewaskan 50 orang, kata pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser pada hari Minggu.

Di luar Gaza, terjadi lebih banyak kekerasan di Tepi Barat yang diduduki. Pesawat Israel menembaki militan Palestina yang menyerang pasukan di daerah tersebut, kata militer, dan pejabat kesehatan Palestina mengatakan tujuh warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.

Seorang petugas polisi perbatasan Israel tewas dan lainnya terluka ketika kendaraan mereka terkena bahan peledak selama operasi di kota Jenin, Tepi Barat, kata militer dan polisi.

Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata

Polisi Israel membunuh seorang gadis muda Palestina di dalam mobil di persimpangan Tepi Barat ketika mereka melepaskan tembakan ke mobil lain yang dicurigai melakukan serangan, kata layanan darurat Israel.

Ratusan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara dan pemukim Israel selama beberapa minggu terakhir. (CNA/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya