Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
EMPAT menteri luar negeri dari Timur Tengah menegaskan kembali seruan pengakuan negara Palestina. Hal itu menjadi hasil diskusi di Arab Saudi pada Kamis (8/2), mengenai agresi Israel di Jalur Gaza.
"Pertemuan itu dihadiri oleh menteri luar negeri Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania, serta seorang pejabat senior Palestina," sebut media resmi pemerintah, Jumat (9/2).
Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah menjadi tuan rumah pertemuan konsultatif untuk membahas perkembangan perang Israel di Jalur Gaza.
Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab
Kantor resmi Saudi Press Agency (SPA) menyampaikan, pertemuan itu dimaksudkan untuk meneguhkan kembali kesatuan negara Arab yang bersatu dalam perang tersebut, yang kini memasuki bulan kelima.
Hadir dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Negara Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Kerajaan Hashemite Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Republik Arab Mesir Sameh Shoukry, dan Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Menteri Urusan Sipil Hussein AlSheikh.
Pertemuan tersebut diadakan ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyelesaikan tur kelimanya di Timur Tengah, sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023 lalu.
Baca juga : Lagi, Blinken ke Timur Tengah Tuntaskan Kesepakatan Sandera
Arab Saudi, rumah bagi situs paling suci umat Islam, tidak pernah mengakui Israel, meskipun para pejabat mempertimbangkan untuk mengakuinya (normalisasi) sebelum serangan Hamas, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas sebagai tanggapannya, dengan melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.840 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus menggembar-gemborkan kemungkinan normalisasi Saudi-Israel, meskipun kementerian luar negeri Saudi mengatakan minggu ini bahwa hal itu tidak akan mungkin terjadi tanpa penghentian “agresi” Israel dan pengakuan atas negara Palestina yang merdeka.
Baca juga : Saat Palestina Dijajah, Blinken Bahas Normalisasi Israel dengan Saudi
Blinken meninggalkan wilayah tersebut tanpa jeda dalam pertempuran, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan pasukan untuk "bersiap beroperasi" di Rafah, kota besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki pasukan darat. (AFP/Z-4)
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
RENCANA Israel memperluas operasi militernya ke Kota Gaza berlangsung di saat berbagai upaya diplomasi dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Piring Sabu, artefak batu unik dari Dinasti Pertama Mesir Kuno, ditemukan di makam Sabu di Saqqara.
ISRAEL mengumumkan kesepakatan ekspor gas alam terbesar dalam sejarahnya denan memasok Mesir senilai US$35 miliar hingga 2040.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PEMERINTAH Israel mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim negosiator ke Doha, Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza.
KELOMPOK Hamas sedang berkonsultasi untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh para mediator.
Qatar mengusulkan gencatan senjata 60 hari antara Israel-Hamas dan pertukaran sandera.
SITUASI Qatar saat ini mulai berangsur normal setelah serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid pada Senin (23/6) malam waktu setempat.
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved