Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
SEORANG warga Palestina yang ditembak oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki meninggal karena luka-lukanya pada Jumat (6/8). Ini dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina.
Imad Ali Mohammad Dweikat, 38, mencapai rumah sakit di kota Nablus dalam keadaan kritis. Ia ditembak dengan peluru di dada di kota terdekat Beita, katanya dalam pernyataan.
Baca juga: Muhammadiyah Bangun lagi Sekolah untuk Pengungsi Palestina di Libanon
Beita diramaikan demonstrasi reguler menentang pendudukan Israel dan perluasan pemukiman. Demonstrasi tersebut sering berubah menjadi bentrokan. Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP.
Jumat lalu, sekitar 270 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama protes di Beita dan selama pemakaman seorang pemuda Palestina yang terbunuh sehari sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan.
Pada 23 Juli, 320 warga Palestina terluka atau menderita menghirup gas air mata dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Beita, kata petugas medis. Seorang remaja yang ditembak oleh pasukan Israel kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Baca juga: Pria Palestina-Amerika Dihukum karena Tembak Mahasiswa Israel
Penduduk Beita telah berdemonstrasi sejak Mei menentang permukiman Yahudi Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin resmi dari otoritas Israel. Permukiman itu dievakuasi pada awal Juli tetapi pasukan tentara Israel tetap ditempatkan di sana sementara pihak berwenang mempertimbangkan nasibnya.
Jika penyelesaian itu disetujui, para pendirinya akan diizinkan untuk tinggal di sana lebih permanen. Penduduk Beita telah bersumpah untuk melanjutkan protes mereka sampai tentara juga meninggalkan pos terdepan.
Baca juga: Mahkamah Agung Israel Tunda Vonis tentang Warga Palestina di Sheikh Jarrah
Israel menduduki Tepi Barat selama Perang Enam Hari 1967 dan semua permukiman Yahudi di sana dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. Hampir setengah juta orang tinggal di pemukiman Israel di Tepi Barat, bersama 2,8 juta orang Palestina. (AFP/OL-14)
AS menjadi satu-satunya anggota Dewan Keamanan PBB yang menolak mengakui bencana kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, merupakan krisis yang disebabkan ulah manusia.
MENTERI Luar Negeri Belgia Maxime Prevot pada Rabu (27/8) mengajukan memorandum berisi 10 usulan tindakan terhadap Israel dan mempercepat pengakuan terhadap negara Palestina.
Israel tidak hanya melancarkan serangan udara, tetapi juga menggelar operasi pendaratan dengan empat helikopter di area barak.
Kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan seharusnya menjadi garda terdepan dalam membela kemanusiaan.
Paus Leo XIV menyerukan agar Israel menghentikan “hukuman kolektif” terhadap penduduk di Gaza.
Menlu AS Marco Rubio tegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan Amerika Serikat terhadap keamanan Israel.
DANA kekayaan negara terbesar di dunia dari Norwegia menjual saham Caterpillar terkait terhadap hukum humaniter internasional dengan menghancurkan properti Palestina.
RENCANA pembangunan permukiman Israel di wilayah yang dikenal sebagai E1, sebidang tanah kecil tetapi strategis, di Tepi Barat yang diduduki, telah disusun lama.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
Rencana Israel akan memisahkan Tepi Barat utara dan tengah dari selatan sehingga membatasi pergerakan serta akses warga Palestina.
Israel menyetujui pembangunan permukiman besar di kawasan E1, wilayah strategis yang menghubungkan Yerusalem Timur dengan Tepi Barat.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved