Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PENGADILAN militer Israel memvonis seorang pria Palestina berkewarganegaraan AS atas pembunuhan. Ia didakwa menembak mati seorang mahasiswa Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, kata tentara, Selasa (3/8).
"Pengadilan menghukum teroris Montasser Shalabi, berdasarkan pengakuannya, atas kejahatan pembunuhan yang disengaja," kata tentara.
"Selain itu, Shalabi dihukum karena beberapa tuduhan percobaan pembunuhan yang disengaja, kepemilikan senjata, dan menghalangi keadilan," kata pernyataan dari militer.
Shalabi, 44, ditangkap oleh pasukan Israel pada Mei setelah dia menembaki penumpang yang menunggu di halte bus di persimpangan Tapuah, selatan Nablus di Tepi Barat utara.
Serangan itu menewaskan Yehuda Guetta, 19, seorang mahasiswa di suatu seminari di permukiman Itamar dan melukai dua temannya.
Bulan lalu, tentara Israel menghancurkan rumah Shalabi di Turmus Ayya, desa di timur laut Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Langkah itu dikecam oleh Amerika Serikat, yang mengatakan pembongkaran semacam itu memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan.
Baca juga: Mahkamah Agung Israel Tunda Vonis tentang Warga Palestina di Sheikh Jarrah
Israel percaya bahwa menghancurkan rumah penyerang mencegah serangan semacam itu di masa depan. Akan tetapi para kritikus mengecam praktik tersebut sebagai hukuman kolektif yang tidak dapat dibenarkan.
Shalabi akan dihukum di kemudian hari. (AFP/OL-14)
Anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikannya selama tiga tahun beruntun akibat blokade dan agresi Zionis Israel yang hingga kini masih terjadi.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8).
Hingga kini, serangan militer Israel di Gaza masih berlangsung di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
AS menjadi satu-satunya anggota Dewan Keamanan PBB yang menolak mengakui bencana kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, merupakan krisis yang disebabkan ulah manusia.
Anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikannya selama tiga tahun beruntun akibat blokade dan agresi Zionis Israel yang hingga kini masih terjadi.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8).
Hingga kini, serangan militer Israel di Gaza masih berlangsung di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Serangan Israel ke spot tangga di RS Nasser, Gaza, Senin (25/8/2025) totalnya menewaskan 20 orang, termasuk 5 jurnalis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved