Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lansia Disarankan Banyak Mengonsumsi Makanan Berprotein

Basuki Eka Purnama
09/7/2024 07:15
Lansia Disarankan Banyak Mengonsumsi Makanan Berprotein
Ilustrasi(Freepik)

AHLI gizi dari dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, merekomendasikan para lansia untuk banyak mengonsumsi makanan berprotein tinggi agar kesehatan mereka tetap terjaga.

"Ini terkait dengan pengaturan gizinya. Kebutuhan gizi para lansia itu berbeda-beda, belum lagi harus disesuaikan dengan penyakitnya masing-masing. Misal obesitas, itu pengaturan gizinya akan berbeda dengan lansia yang kekurangan gizi," kata Sheila dalam diskusi daring, Senin (8/7).

Sheila menuturkan makanan yang mengandung protein sangat penting untuk seluruh fase kehidupan, termasuk pada kehidupan lansia.

Baca juga : Siapkan Menu Khusus, Ketua Kloter Diminta Laporkan Jumlah Lansia

Protein berfungsi mendukung pertumbuhan tubuh, memelihara jaringan yang ada dalam tubuh serta mampu membangun massa otot para lansia yang seiring perkembangan waktu terus mengalami penurunan.

Zat tersebut dibagi menjadi dua jenis yakni protein hewani dan protein nabati. Pada protein hewani, lansia bisa memakan daging merah atau ikan yang berasal dari laut, sementara protein nabati bisa didapat dari tempe atau tahu.

Ia mengatakan protein harus dimakan satu porsi setiap kali lansia makan, bukan satu kali untuk satu hari.

Baca juga : Pemkab Kebumen Beri Makan Gratis 1.014 Lansia

Bila melihat kondisi lansia saat ini, Sheila menyayangkan banyak ditemukan lansia yang asupan proteinnya belum tercukupi. 

Penyebabnya beraneka ragam, mulai dari penurunan fungsi fisik sampai jenis penyakit yang diderita lansia dan membuat mereka sulit mengunyah atau menelan.

"Jadi memang peran keluarganya harus lebih telaten, kenapa enggak mau makan daging padahal kalau dikaji lagi, mungkin giginya sudah tidak lengkap, kebersihan gigi dan mulutnya enggak terjaga, itu juga bisa jadi penyebab. Ini memang kompleks, tergangung situasi keluarga masing-masing pasien seperti apa," katanya.

Baca juga : Ini Beberapa Penyebab Nafsu Makan Lansia Alami Penurunan

Menurutnya, semua permasalahan itu bisa diatasi oleh tiap anggota keluarga. 

Jika penyebabnya dikarenakan gigi yang sudah tidak kuat untuk mengunyah, keluarga bisa mengakalinya dengan menyajikan hidangan yang bertekstur lebih halus atau dicincang, sehingga protein tetap bisa masuk ke dalam tubuh.

Anggota keluarga juga bisa berkreasi mencari menu-menu yang lebih bervariatif supaya lansia lebih bersemangat untuk memakannya dan tidak merasa jenuh.

Baca juga : Mengenal Dekubitus yang Biasa Dialami Para Lansia

"Kita tahu konsep gizi seimbang itu harus ada karbohidrat, sayur, buah dan protein. Tapi kalau kita tidak bisa memasukkannya ke dalam tubuh lansia ya sama saja," ucap dia.

Sheila menyampaikan selain protein, asupan gizi lain yang perlu diperhatikan oleh lansia adalah kecukupan kalsiumnya. Hal ini berkaitan dengan kondisi tulang lansia yang rentan terkena osteoporosis.

"Perlu minum susu ya, memang harus dikonsumsi setiap hari karena kebutuhan kalsium bisa dapat dari susu sebelum masuk fase multivitamin atau multi kalsium. Selain dari susu bisa juga dari keju, ikan laut seperti itu," pungkas Sheila. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya