Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anemia dalam Kehamilan Banyak Ditemukan di Indonesia

Andrei Wilmar
21/2/2024 08:15
Anemia dalam Kehamilan Banyak Ditemukan di Indonesia
Ilustrasi ibu hamil(MI/Ramdani)

Hampir 50% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Anemia adalah kondisi tubuh kekurangan hemoglobin. Seseorang dapat dikatakan anemia jika kadar hemoglobin di dalam tubuh kurang dari 11 gram/dl.

Namun, terdapat pengategorian anemia melalui tingkat keparahannya. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Novan Satya Pamungkas mengategorikan tingkat keparahan anemia sesuai kadar hemoglobin.

Anemia ringan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin 10-10.9 gram/dl. Kemudian, anemia sedang dengan kadar 7-9.9 gram/ dl. Adapun, anemia berat terjadi ketika hemoglobin kurang dari 7 gram/dl.

Baca juga : Konsumsi Kedelai Berlebihan saat Hamil Picu Kelainan Genital pada Janin Laki-laki

“Dan yang paling sering adalah, anemianya itu karena kekurangan zat besi,” jelas Novan di Penang Bistro Pakubuwono, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/02/24).

Efek Samping

Efek dari anemia bisa bermacam-macam. Selain memperbesar kemungkinan prematur, dampak anemia adalah gangguan menyusui, gagal jantung, kontraksi rahim yang tidak baik hingga meningkatkan risiko pendarahan pasca-persalinan, dan rentan mengalami infeksi.

Baca juga : Mengenal Kehamilan dengan Hipertensi: Diagnosa, Klasifikasi dan Komplikasi

“Kalau rahim kontraksinya terganggu maka darah nifas akan terkumpul di dalam rahim, dan darah nifas itu sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, maka akan semakin memudahkan terjadinya infeksi,” ucapnya.

Sedangkan pada janin, anemia menyebabkan kekurangan nutrisi dan pertumbuhannya terhambat. Tak berhenti sampai di sana, terdapat juga kemungkinan seorang ibu menurunkan anemia pada janin.

“Jadi kalau ibunya anemia, janinnya juga beresiko mengalami anemia. Kalau anemianya berlanjut sampai periode balita, batita, akan sangat mempengaruhi kecerdasan anak,” tuturnya.

Baca juga : Waspadai Anemia pada Anak Bisa Hambat Tumbuh Kembang

Gejala

Seseorang dengan anemia pada umumnya akan cepat kelelahan, mengalami sesak nafas, dan pucat. Meskipun disebabkan oleh kekurangan hemoglobin, terkadang tidak cukup hanya dengan pemeriksaan hemoglobin. Anemia harus dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium ini memungkinkan untuk melihat profil darah seseorang. Sebab, hanya dengan profil darah penyebab pasti anemia dapat diketahui.

Baca juga : Cegah Stunting, Atasi Anemia pada Anak

Novan menyatakan bahwa Indonesia merupakan wilayah endemik pada Thalassemia. Masalah kesehatan yang nampak pada penderita thalasemia adalah anemia kronis. Hal itu terjadi karena sel darah merah terbentuk tidak normal kemudian hancur dan akhirnya timbul pucat atau anemia kronis.

“Tapi Thalassemianya biasanya minor, karena kalau yang mayor kan sudah membutuhkan transfusi dari awal,” kata Novan.

Kondisi thalasemia ini lah yang menjadi pemberat anemia. Sebab seorang ibu hamil dengan thalasemia minor kadar hemoglobinnya biasanya berada di bawah 7 mg/dl.

Baca juga : 'LYORA: Keajaiban yang Dinanti', Kisah Inspiratif Pejuang Dua Garis Biru

Penanganan

Pemberian suplemen zat besi adalah salah satu cara menangani anemia pada kehamilan. Novan menjelaskan bahwa sekarang, suplementasi zat besi tidak hanya dimakan, tetapi juga bisa melalui infus. Dengan metode infus penyaluran zat besi kepada tubuh lebih baik, hasilnya pun akan lebih cepat memperbaiki kadar hemoglobin.

Pun demikian, tak hanya suplementasi zat besi, anemia juga bisa terjadi karena cacingan. Dalam kondisi ini, ibu hamil harus memakan obat cacing.

Baca juga : Ini Beda Talasemia dan Anemia

“Indonesia juga banyak yang cacingan, jadi harus dikasih obat cacing kepada ibu hamil jika terbukti terdapat cacing,” jelasnya

Novan pun mengatakan sebelum memilih untuk hamil, seorang perempuan harus menjaga pola hidup dan kesehatan. Cek kesehatan menjadi penting untuk mengetahui resiko-resiko yang bisa mengganggu kehamilan nantinya. Setelah mengetahui setiap hambatan, calon ibu juga tentu saja harus menangani kondisi kesehatan yang tidak ideal jika memilih untuk hamil. Dengan begitu, proses kehamilan memiliki peluang kelancaran yang tinggi. (Z-11)

Baca juga : Anak Sudah Bisa Dikenalkan Makan Ikan Sejak Dalam Kandungan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya