Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis patologi klinik dari Kelompok Staf Medis Patologi Klinik Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Reiva Wisdharilla Meidyandra, mengatakan talasemia dan anemia defisiensi besi berbeda dari segi penyebabnya dan kesembuhan.
Dalam sebuah webinar yang digelar RSCM, beberapa waktu lalu, Reiva menjelaskan talasemia disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hemoglobin yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
"Darah merah yang dibuat sama tubuh itu mudah pecah, makanya anemia, darahnya kurang. Darah itu gunanya untuk mengantar oksigen ke seluruh badan. Jadi, seluruh badan kekurangan darah kalau terkena talasemia," ungkap Reiva, dikutip Jumat (24/11).
Baca juga: Pasangan yang akan Menikah Disarankan Skrining Talasemia
Anemia menjadi alasan pasien talasemia biasanya memiliki wajah pucat, tubuh lemas, mudah sesak saat naik tangga, perut buncit terutama pada anak karena organnya membesar akibat eritrosit pecah di sana.
Apabila sel darah merah orang dengan talasemia diperiksa di laboratorium, sambung Reiva, maka akan terlihat ukurannya kecil-kecil.
Reiva, lulusan patologi klinik Universitas Indonesia, mengumpamakan ukuran sel darah merah pada orang sehat sebesar jeruk, sementara pada pasien talasemia bisa berbeda-beda, misalnya ada yang sebesar anggur, tidak bulat dan ada yang pecah-pecah.
Baca juga: 4 Langkah yang Harus Dilakukan Saat Terdektesi Talasemia
Ukuran sel darah merah pada orang dengan anemia akibat defisiensi besi juga kecil seperti pasien talasemia. Hanya saja, penyebabnya bukan karena kelainan pada tubuh melainkan kekurangan bahan baku yakni zat besi.
Selain itu, apabila zat besi kemudian dipenuhi, anemia bisa sembuh. Sementara talasemia sifatnya seumur hidup walaupun dilakukan transfusi terus menerus.
"Kalau zat besinya dipenuhi, anemianya sembuh. Tapi, kalau thalsemia, walau tidak menular, dia penyakit bawaan. Jadi, sekalinya kena, seumur hidup. Karena seumur hidup, pengobatannya seumur hidup," tutur Reiva.
Merujuk pada Kementerian Kesehatan, secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor atau pembawa sifat.
Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup (dua hingga empat minggu sekali). Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.
Sementara pasien talasemia minor atau pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah. (Ant/Z-1)
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved