Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rektor Unika Atma Jaya: Pendidikan Siapkan Kompetensi Dokter, tak Hanya Fokus Angka

Media Indonesia
12/7/2025 21:10
Rektor Unika Atma Jaya: Pendidikan Siapkan Kompetensi Dokter, tak Hanya Fokus Angka
Ilustrasi(Dok Unika Atma Jaya)

SAAT ini, terdapat 117 fakultas kedokteran yang tersebar di berbagai universitas di Indonesia. Dari jumlah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dokter untuk layanan kesehatan masyarakat Indonesia.

Salah satu fakultas kedokteran yang berkomitmen menyiapkan calon dokter yang unggul secara akademik, terampil secara klinis, berwawasan global, serta memiliki karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat adalah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya.

"Dengan sistem pendidikan kedokteran yang adaptif, berbasis kompetensi, dan berorientasi pada pembentukan profesionalisme, FKIK Unika Atma Jaya hadir sebagai salah satu institusi terkemuka dalam pendidikan kedokteran di Indonesia," jelas Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana dalam keterangan resmi.

Menurut Prof Yuda Turanan, Program Studi Kedokteran FKIK Unika Atma Jaya mencatatkan tingkat kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang secara konsisten berada di atas rata-rata nasional. Nilai rata-rata mahasiswa, baik dalam Computer-Based Test (CBT) maupun Objective Structured Clinical Examination (OSCE), terus melampaui standar nasional, bahkan tetap unggul saat terjadi peningkatan Nilai Batas Lulus (NBL). 

"Capaian ini mencerminkan sistem akademik dan pola pembinaan yang solid, menyeluruh, dan berkelanjutan sehingga tidak hanya berfokus pada angka, tetapi pada kompetensi holistik seorang dokter," lanjut Prof Yuda Turana.

FKIK juga secara aktif membina dan memfasilitasi pengembangan soft skill mahasiswa, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan etika profesi. Berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan, program pengabdian masyarakat, serta pelatihan kepemimpinan dan karakter menjadi bagian integral dari kurikulum. Mahasiswa juga diberikan peluang untuk membangun jejaring nasional dan internasional melalui pertukaran pelajar, partisipasi dalam kompetisi global, serta kolaborasi dengan institusi mitra di berbagai negara.

Dosen-dosen FKIK Unika Atma Jaya merupakan lulusan dari universitas ternama di dalam dan luar negeri, dan dikenal sebagai tenaga pendidik yang berdedikasi tinggi. Selain aktif mengajar dan meneliti, banyak di antaranya juga menjadi pembicara di berbagai forum ilmiah nasional dan internasional, baik dalam bidang pendidikan, riset, maupun isu-isu kesehatan masyarakat. 

Hal ini menjadi nilai tambah untuk memperkaya proses pembelajaran di kelas dan membuka wawasan mahasiswa terhadap perkembangan ilmu kedokteran terkini di tingkat global.

Lingkungan pembelajaran FKIK didukung oleh fasilitas lengkap dan modern, mulai dari laboratorium biomedik, keterampilan klinik, anatomi, hingga Rumah Sakit Pendidikan Atma Jaya yang menjadi wahana pembelajaran klinik kontekstual sejak dini. Prestasi mahasiswa FKIK juga membanggakan. Tahun 2024, FKIK Unika Atma Jaya meraih Juara Umum Regional Medical Olympiad dan Indonesian Medical Olympiad, mengungguli berbagai perguruan tinggi kedokteran ternama di Indonesia. 

Keberhasilan ini diperkuat dengan capaian internasional.Pada Januari 2025, saat delegasi mahasiswa meraih posisi 2nd Runner Up dalam ajang Siriraj International Medical Microbiology, Parasitology, and Immunology Competition (SIMPIC) yang diselenggarakan oleh Mahidol University, Thailand. Capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FKIK tidak hanya siap bersaing secara nasional, tetapi juga mampu tampil unggul di kancah global.

Dengan seluruh capaian dan komitmen tersebut, FKIK Unika Atma Jaya membuka ruang bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi dokter profesional, humanis, dan berdaya saing global. Pendidikan kedokteran di FKIK bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas dan membawa dampak nyata bagi masyarakat. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya