Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Ratusan Akademisi Berupaya Tembus Dominasi Publikasi Ilmiah

Wisnu Arto Subari
24/6/2025 13:03
Ratusan Akademisi Berupaya Tembus Dominasi Publikasi Ilmiah
(MI/HO)

SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025. Manuver strategis bertaraf internasional ini mempertemukan akademisi Indonesia dengan para peneliti terkemuka dunia.

Workshop ini menjadi panggung untuk memperkuat posisi akademisi Indonesia dalam arus global ilmu pengetahuan. Ajang itu diprakarsai SEL Southeast Asia dan didukung empat universitas nasional unggulan yaitu Universitas Pradita, Universitas Trisakti, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

Workshop internasional dua hari itu menghadirkan empat profesor kelas dunia. Profesor Ataur Belal dari Birmingham Business School (UK), Profesor John C.G. Lee dari Renmin University (Tiongkok), Profesor Juniati Gunawan dari Universitas Trisakti (Indonesia), dan Profesor David Crowther yang berkarya di berbagai perguruan tinggi seperti University of Bedfordshire (UK), London School of Commerce (UK), University of Northampton (UK), Ansted University (Malaysia) & Shanghai University (Tiongkok).

Pada hari pertama, setiap sesi tak hanya membahas strategi publikasi, tetapi juga menguliti ketimpangan struktur akademik global dan cara cerdas menembusnya. Dinamika workshop mengalir santai dan serius, dari presentasi sampai ke kritik konstruktif artikel demi artikel.

Pada hari kedua, peserta memasuki tahap mentoring intensif. Bukan sekadar simulasi, melainkan juga pemaparan naskah dan validasi nyata dari para reviewer level internasional. Naskah mereka ditantang, dikuliti, dan diperkuat dengan umpan balik tajam, tetapi membangun. 

"Kami percaya bahwa investasi paling strategis bukan pada aset fisik, tetapi pada pengetahuan yang berdampak. Melalui dukungan pada workshop internasional bergengsi ini, kammi berupaya memperkuat ekosistem riset Indonesia agar semakin piawai berbicara dalam bahasa global. Hal ini bagian dari inisiatif SW Indonesia terhadap SDG 4, SDG 9, dan SDG 17," jelas Michell Suharli, CEO SW Indonesia yang menjadi pendukung acara.

Managing Director SEL Southeast Asia, Febryanti Simon, menambahkan keterlibatan aktif empat universitas tersebut dalam acara ini bukan formalitas, melainkan bukti komitmen kolektif membangun reputasi global dosen dan peneliti. Keempat institusi ini berpartisipasi menunjukkan bahwa Indonesia tidak kekurangan talenta, hanya perlu ruang dan strategi. 

"Kami tidak hanya ingin dosen-dosen Indonesia publikasi di dalam negeri. Kami ingin akademisi Indonesia diperhitungkan dan pemikirannya berdampak luas hingga komunitas global," tegasnya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya