Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEBIASAAN begadang dan tidak olahraga sama sekali merupakan faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan faktor risiko terjadinya stroke pada usia muda.
“Tren sekarang banyak di usia muda 30-an karena kebiasaan orang-orang begadang, kerja (sampai) enggak tidur, olahraga kadang enggak sama sekali,” ucap Rakhmad Hidyaat, Dokter spesialis Neurologi RSUPN Cipto Mangunkusumo dalam sebuah diskusi daring tentang tanda gejala stroke, dikutip dari Antara.
Faktor risiko stroke seperti gaya hidup, menurut Rakhmad, sebenarnya bisa dicegah, namun, sering kali faktor tersebut yang menyebabkan terjadi stroke pada usia muda. Gaya hidup yang dimaksud antara lain ialah kurang olahraga, makan tidak teratur, darah tinggi, dan gula darah tinggi.
Baca juga : Pola Hidup Tidak Sehat Pemicu Penyakit Tidak Menular di Dairi
Rakhmad mengatakan faktor usia dan jenis kelamin merupakan faktor risiko yang tidak bisa dihindari. Pada laki-laki kejadian stroke banyak dialami pada usia di atas 45 tahun, sedangkan wanita di atas 55 tahun.
Meskipun tidak bisa diubah, faktor risiko tersebut bisa diperbaiki sehingga kemungkinan terjadi stroke mengecil dan seseorang bisa hidup sehat seperti orang biasa.
“Kalau sudah diperbaiki maka kemungkinannya akan kecil sehingga dia hidup seperti orang biasa, sehat, badan kurus, hipertensi tidak ada, diabetes tidak ada, itu target kita,” kata Rakhmad.
Baca juga : Walau Sibuk Bekerja, Sempatkan Bergerak untuk Jaga Kebugaran
Dokter yang menyelesaikan program doktoral di Universitas Indonesia itu mengatakan stroke bisa terjadi kapan saja tanpa ada tanda gejala awal. Penyebab stroke ada dua, yaitu sumbatan dari plak kolesterol yang menghambat pembuluh darah ke otak, tulang belakang, dan mata; dan pecah pembuluh darah akibat terkikisnya pembuluh darah yang lemah.
Merokok dan obesitas merupakan faktor risiko yang menyumbang peran utama dalam setiap penyakit, termasuk stroke. Seseorang dikategorikan obesitas jika memiliki lingkar perut lebih dari 102 centimeter untuk pria dan 92 centimeter untuk wanita.
Faktor risiko juga termasuk genetika yang diperburuk dengan gaya hidup tidak sehat.
Baca juga : Contoh Resolusi Tahun Baru dan Cara Mewujudkannya
Penyembuhan stroke, kata Rakhmad, harus dilakukan dalam batas waktu 4,5 – 6 jam saat serangan terjadi dan pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan obat pengencer bekuan darah.
“Berlakunya enam jam, lebih dari itu perbaikannya tidak terlalu bagus,” kata Rakhmad.
Rakhmad menjelaskan pasien perlu segera dibawa ke rumah sakit untuk menghindari kecacatan dan kematian pada. Jika pengobatan tahap pertama berhasil, dokter akan menyarankan pasien untuk memperbaiki faktor risiko seperti gaya hidup dan mengambil fisioterapi untuk menghindari kecacatan dan agar tubuh berfungsi dengan normal.
Baca juga : Ingin Terhindar dari Osteoporis? Jauhi Mager
Pasien juga diharapkan memperhatikan kesehatannya dan mengubah gaya hidup agar tidak terjadi stroke kedua kalinya yang biasanya lebih berbahaya dari yang pertama. (Ant/Z-5)
Alokasi anggaran tambahan tersebut direncanakan untuk menunjang program di sejumlah deputi.
Masyarakat diajak untuk bergerak aktif untuk mendorong terciptanya gaya hidup sehat yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Komunitas ini memiliki ambisi besar, yakni mengirimkan wakil untuk bertanding di ajang-ajang kompetitif nasional dan internasional.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Gangguan irama jantung dapat menyebabkan stoke jika ada penyempitan pada pembuluh darah di bagian otak.
BEFAST merupakan singkatan dari Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, dan Time, yang menjadi indikator-indikator penting dari stroke.
Kapasitas penanganan intervensi (bedah dan nonbedah) saat ini hanya mampu menangani 7.500 kasus/tahun. Artinya, puluhan ribu anak tidak tertangani optimal setiap tahunnya.
Code Stroke merupakan sistem yang dirancang untuk memastikan penanganan segera terhadap pasien yang dicurigai mengalami stroke.
Salah satu fenomena yang cukup sering dilaporkan adalah wake-up stroke atau stroke setelah bangun tidur, dengan gejalanya baru disadari saat seseorang membuka mata di pagi hari.
Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa diam-diam memicu penyumbatan arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved