Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANDA ternyata bisa mencegah terkena osteoporosis melalui gaya hidup sehat termasuk menghindari rebahan atau malas gerak (mager) dan rutin berolahraga. Hal itu dikatakan dokter spesialis orthopedi dan traumatologi Troydimas Panjaitan.
"Karena, seiring bertambahnya usia, otot akan melemah dan meningkatkan risiko patah tulang," kata Troydimas, dikutip Rabu (22/11)
Dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading itu juga menyarankan orang-orang mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol serta merokok karena dapat merusak kepadatan tulang sebagai penyebab osteoporosis.
Baca juga: Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia
Osteoporosis merupakan penyakit sistemik pada tulang yang ditandai beberapa hal, seperti penurunan massa tulang, kehilangan kekuatan tulang, perubahan struktural tulang, serta gangguan pada integritas tulang yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan patah atau fraktur.
Selain itu, postur tubuh mereka dengan osteoporosis terlihat membungkuk dan terasa nyeri pada tulang yang mengalami kelainan pada ruas tulang belakang.
Troydimas mengingatkan kepadatan tulang manusia mencapai puncaknya pada usia 35 tahun. Kemudian, di atas 40 tahun, penyerapan tulang akan lebih cepat daripada pembentukan tulang baru.
Baca juga: Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala
Menurut dia, faktor genetik ikut menentukan risiko seseorang terkena osteoporosis.
Jika ada riwayat keluarga yang mengalami osteoporosis, penting untuk dia lebih waspada karena ada potensi 60%-80% anggota keluarga lain akan menghadapi risiko serupa.
Hal itu berarti, sambung Troydimas, osteoporosis tidak selalu menyerang saat usia sudah lanjut melainkan juga bisa dialami orang muda. Bahkan, 80% risiko terbesar pada perempuan.
"Banyak orang muda abai akan kesehatan tulang karena menganggap osteoporosis hanya mengancam orang tua. Apalagi, hormon orang muda cenderung cukup untuk mengatur remodelasi tulang," kata dia.
Troydimas mengingatkan osteoporosis sering disebut sebagai silent disease (penyakit yang diam-diam mematikan) karena sulit dideteksi sebelum patah tulang.
"Nanti baru terasa saat usia lanjut. Jika sudah terkena osteoporosis, kesulitan akan terasa semakin berat saat usia semakin tua. Kenyataannya, orang muda juga bisa terkena osteoporosis karena faktor gaya hidup yang buruk," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Merawat wajah agar terhindar dari jerawat merupakan hal penting bagi banyak orang, terutama bagi yang rentan mengalami masalah kulit ini.
Tren gaya hidup tanpa alkohol semakin berkembang di tengah masyarakat, dengan banyak orang memilih untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, selain pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang, penggunaan suplemen juga dapat menjadi pilihan.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Serangan jantung merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Teknik DHI sebagai tehnik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio(AAM) melalui Farmanina Clinic.
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
NMN mampu membantu mengurangi keriput, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Seseorang bisa mengalami frozen shoulder atau bahu kaku lantaran ketidakseimbangan hormon, diabetes, sistem kekebalan tubuh melemah, serta peradangan pada sendi.
Lingkar pinggang sebaiknya jangan lebih dari 90 cm bagi laki-laki dan perempuan jangan lebih dari 80 cm.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved