Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PERAN keluarga amat penting dalam mendeteksi dan menangani osteoporosis pada orang lanjut usia (lansia) sehingga dapat mengurangi potensi cedera pada tubuh. Hal itu dikatakan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) M Ade Junaidi.
"Kita harus lebih perhatian untuk mendeteksi secara dini, baik dari tampilan klinis ataupun postur tubuhnya," kata Ade dalam diskusi daring, Rabu (1/11).
Perubahan postur pada lansia yang diduga mengidap osteoporosis terlihat dari bentuk tubuh yang semakin membungkuk dan tinggi badan yang berkurang, serta adanya keluhan nyeri pada tubuh, ucapnya.
Baca juga: Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala
Ia menjelaskan, seiring bertambahnya usia, volume, dan kapasitas otot akan menurun dan kepadatan tulang akan berkurang sehingga membuat lansia lebih rentan mengalami cedera otot atau tulang bahkan hanya karena kecelakaan kecil seperti terpeleset di kamar mandi.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia lebih mudah mengalami cedera pada otot dan tulangnya di antaranya gangguan penglihatan, penyakit metabolik seperti diabetes dan gangguan ginjal, serta perubahan metabolisme vitamin yang menyebabkan perapuhan tulang, ucapnya.
Selain perubahan postur tubuh, osteoporosis juga didiagnosis melalui pemeriksaan radiologi sederhana dengan sinar rontgen untuk memeriksa kepadatan tulang, khususnya tulang belakang, pergelangan tangan, atau panggul yang paling kerap dilaporkan cedera pada lansia.
Baca juga: Selain Pergelangan Tangan dan Tulang Belakang, Panggul Paling Terdampak Osteoporosis
Pemeriksaan ini diperlukan untuk menentukan diagnosis dan terapi yang dibutuhkan, kata Ade.
Setelah diagnosis osteoporosis dipastikan, ia mengatakan keluarga perlu memastikan pengidap osteoporosis terus beraktivitas meski sedikit, seperti dengan senam atau olahraga kecil yang tidak terlalu membebani sendi atau otot.
Aktivitas tersebut akan membantu memperkuat bagian tubuh atas dan bawah, khususnya otot, serta memperbaiki postur tubuh dan mencegah kekakuan sendi pada lansia, ucapnya.
"Hal ini supaya pasien bisa tetap beraktivitas sehari-hari, bisa tetap mandiri dan kuat tanpa hambatan," kata Ade.
Selain itu, konsumsi obat atau suplemen, seperti vitamin C, vitamin D, dan vitamin K, juga harus dipastikan untuk memperbaiki kepadatan tulang dan mengurangi risiko cedera tulang dan otot bagi lansia. (Ant/Z-1)
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Dua dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, kondisi yang dapat melemahkan dan merapuhkan tulang sehingga lebih berisiko patah.
Artinya, dua dari 5 penduduk Indonesia berisiko osteoporosis, dan perempuan berisiko lebih tinggi mengalami osteoporosis.
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh, meningkatkan risiko patah tulang.
Vitamin D dapat berinteraksi dengan obat dan suplemen lain yang mungkin Anda konsumsi. Berikut delapan obat yang tidak boleh dikombinasikan dengan vitamin D.
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan kronis. Di Asia, diperkirakan 50% kejadian patah tulang panggul diakibatkan oleh osteoporis pada 2050.
Kesehatan tulang adalah aspek penting yang sering diabaikan hingga kita menua. Tulang yang kuat dan sehat mendukung aktivitas sehari-hari dan mencegah osteoporosis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved