10 Ribu Langkah untuk Melawan Osteoporosis  

Basuki Eka Purnama
16/1/2025 07:57
10 Ribu Langkah untuk Melawan Osteoporosis  
Kegiatan Jalan Kaki 10 Ribu Langkah di Plaza Tenggara GBK, Jakarta.(MI/HO)

DUA dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, yang dapat melemahkan dan merapuhkan tulang sehingga lebih berisiko patah. 

Berdasarkan pemindaian tulang (Bone Scan) gratis oleh Anlene, selama Januari-Desember 2024, sekitar 50% (67.547) dari kurang lebih 150.000 peserta menunjukkan risiko osteoporosis sedang ke tinggi. 

Dari hasil pemindaian tersebut, peserta dalam kategori ini memiliki angka kepadatan tulang yang rendah sebesar <-1.0 dan tergolong osteopenia yang dapat berlanjut menjadi osteoporis apabila tidak ditangani dengan tepat. 

Oleh karena itu, Fonterra Brands Indonesia, melalui Anlene, bekerja sama dengan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (Perosi) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan osteoporosis dan meluncurkan kegiatan Jalan Kaki 10 Ribu Langkah di Plaza Tenggara GBK, Jakarta, belum lama ini. 

Kegiatan ini diikuti 10 ribu warga yang berjalan kaki 10 ribu langkah dalam rangka menjaga kesehatan tulang. 

Osteoporosis merupakan masalah kesehatan kronis. Di Asia,  diperkirakan 50% kejadian patah tulang panggul diakibatkan oleh osteoporis pada 2050. 

Selain itu, sebanyak 63% lansia akan mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini  sehingga pencegahan menjadi prioritas penting yang harus digaungkan. 

Osteoporosis tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik semata, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Kondisi ini dapat mengurangi mobilitas, menyebabkan rasa sakit, hingga menghilangkan kemandirian seseorang. 

Ketidakmampuan untuk bergerak bebas juga dapat memengaruhi rasa percaya diri, memunculkan perasaan tidak berdaya, dan bahkan stres. 

Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangatlah penting agar masyarakat dapat tetap aktif dan menikmati hidup dengan penuh kebebasan.

President Director Fonterra Brands Indonesia Yauwanan Wigneswaran mengatakan, “Anlene merupakan pionir di bidang kesehatan tulang selama puluhan tahun dan selalu konsisten menginspirasi masyarakat Indonesia agar tetap hidup aktif dan sehat hingga lansia. Sejak dimulai pada 2007, hari ini, kami menggaungkan kembali semangat untuk mencegah osteoporosis. Kegiatan ini diikuti oleh 10 ribu masyarakat Jakarta, bersama dengan mitra strategis kami yaitu Perosi dan Kemenkes RI. Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan tulang sejak dini sehingga dapat bebas bergerak di setiap tahap kehidupan.” 

Ketua Umum Perosi Tirza Z Tamin mengatakan, “Osteopenia terjadi karena proses resorpsi lebih dominan dibandingkan dengan formasi tulang sehingga menyebabkan kerusakan mikroarsitektural pada tulang. Beberapa faktor seperti usia tua, penurunan estrogen, dan kurangnya aktivitas fisik dapat mendorong ketidakseimbangan yang pada akhirnya meningkatkan risiko osteoporosis . Jalan kaki 10.000 langkah sangat direkomendasikan untuk menjaga kepadatan tulang dan memperlambat proses penurunan massa tulang. ”

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menegaskan pentingnya pencegahan dan deteksi dini. 

“Osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Bersama-sama, kita perlu menjaga kesehatan tulang bagi masyarakat Indonesia,” tegas Nadia. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya