Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan berjalan kaki secara teratur dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan tulang pada masa kanak-kanak hingga mengurangi risiko gangguan sendi pada usia lanjut (lansia_.
"Saat jalan, ada proses gerakan otot sendi kemudian dia presure ke tulang yang merangsang untuk pembentukan tulang itu sendiri terutama pada masa pertumbuhan. Pada saat kita berjalan satu sisi kita akan menggerakkan otot dan sendi itu akan membuat stretching dan akan mengurangi risiko kita terkena gangguan sendi," jelas Adib dalam wawancara, Kamis (11/7).
Adib mengatakan jalan kaki dapat memberikan rangsangan pada lempeng pertumbuhan anak yang dapat membuatnya tumbuh tinggi.
Baca juga : Terapi Stem Cell Obati Osteoarthritis pada Lansia
Sementara pada lansia, berjalan kaki bisa mencegah munculnya pengapuran yang biasa muncul ketika usia lanjut.
Manfaat lainnya adalah dengan berjalan kaki, tubuh akan mendapatkan oksigen sehingga membuat tubuh lebih segar dan baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Rutin berjalan kaki paling tidak 15 menit sehari juga dapat memberi manfaat pada pasien dengan penyakit metabolik seperti diabetes karena bisa mengontrol gula darah dan juga baik untuk yang sedang menjalankan program diet karena bisa membakar ribuan kalori.
Baca juga : Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia
Aktivitas jalan kaki yang direkomendasikan, yaitu 1.000 langkah sehari dapat membakar sekitar 2.000-3.000 kalori.
Sementara waktu terbaik untuk berjalan kaki di luar ruangan adalah pukul 8 pagi sampai 10 pagi untuk mendapatkan manfaat vitamin D dari cahaya matahari.
Adib juga menyarankan untuk melakukan aktivitas jalan kaki secara bertahap dan tidak perlu langsung menargetkan puluhan kilometer. Cukup lakukan pagi dan sore menyesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing.
"Pertama, di sela-sela pekerjaan, minimal 15 menit beraktivitas jalan kaki. Kedua endurance nggak perlu kita ikut langsung mengikuti teman kita ribuan kilometer tapi endurance itu pelan-pelan bertahap dan kita menyesuaikan dengan kemampuan tubuh," kata Adib.
Pada kondisi kelainan kaki tertentu seperti flat foot (kaki rata), kaki panjang sebelah, dan kelainan struktur kaki O atau X, Adib menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin melakukan aktivitas berjalan kaki. (Ant/Z-1)
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Kembang turi adalah kembang berwarna merah atau putih dari tumbuhan yang disebut turi. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias untuk mempercantik rumah dan taman.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Penyebab terjadinya nyeri tulang punggung karena tulang belakang seperti otot kaku, bantalan tulang belakang rusak, peradangan sendi, atau pengeroposan.
Skoliosis lebih sering terjadi 85% pada usia muda, terutama kepada perempuan menjelang menstruasi pertama atau sekitar usia 10 tahun ke atas.
Pada perempuan penurunan kadar hormon estrogen ketika menopause jadi salah satu penyebab timbulnya osteoporosis.
Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut lulusan Universitas Padjadjaran Kiki Novito menyarankan agar mereka yang mengalami lutut kaku saat bangun tidur waspada.
Jika ingin mendapatkan manfaat, kebiasaan berjalan tanpa alas kaki bisa dilakukan selama 5 menit setiap harinya.
studi melibatkan 85 ribu orang dewasa di Inggris menemukan aktivitas fisik atau jalan kaki secara teratur dengan intensitas ringan, sedang, atau berat memiliki risiko kanker lebih rendah.
SWITZERLAND Tourism menyebut, keindahan alam Swiss menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan Indonesia untuk mengunjungi negara tersebut.
Bila kebanyakan orang rata-rata berjalan dengan kecepatan sekitar lima kilometer per jam, orang Hong Kong bisa mencapai enam hingga tujuh kilometer per jam, sehingga terkesan terburu-buru.
"Studi kami menunjukkan bahwa berjalan bahkan hanya satu jam setiap minggu bermanfaat bagi mereka (usia) 85 tahun ke atas dibandingkan dengan tidak aktif sama sekali,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved