Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
OBSERVATORIUM Sinar-X Chandra milik NASA secara rutin mengambil gambar galaksi tempat tinggal kita. Dalam pemindaian terbaru, mereka menangkap sebuah “tulang” yang retak.
Struktur mirip tulang yang terlihat pada gambar di atas diambil menggunakan data radio dari susunan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan dan Very Large Array milik National Science Foundation di New Mexico, AS. Terlihat retakan kecil di struktur tersebut, sedikit lebih dari sepertiga panjangnya dari atas.
Ketika data sinar-X dari Chandra (ditampilkan dalam warna biru terang) dipadukan dengan data radio tersebut, terungkap kemungkinan penyebab retakan itu: sebuah benturan dari pulsar, yaitu bintang neutron yang berputar sangat cepat dan memancarkan pulsa radiasi secara berkala. Tentu saja, struktur seperti hantu ini bukanlah tulang sungguhan, melainkan sebuah filamen pusat galaksi, salah satu dari banyak struktur raksasa yang terbentuk oleh gelombang radio yang mengikuti medan magnet di pusat galaksi Bima Sakti.
“Struktur tulang” kosmik ini dikenal sebagai G359.13142-0.20005 (disingkat G359.13, atau kadang disebut "Si Ular"), dan merupakan salah satu filamen pusat galaksi paling terang dan paling panjang yang pernah ditemukan. Terletak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi, panjangnya mencapai sekitar 230 tahun cahaya.
Para ilmuwan menduga bahwa pulsar tersebut menghantam G359.13 dengan kecepatan luar biasa, antara 1 juta hingga 2 juta mil per jam (sekitar 1,6 juta hingga 3,2 juta km per jam).
Mengingat bintang neutron sangat padat — bahkan merupakan bintang paling padat yang dikenal di alam semesta — tidak mengherankan jika tabrakan berkecepatan tinggi dapat dengan mudah mengganggu medan magnet filamen tersebut, hingga menyebabkan retakan.
Karena tampaknya Bima Sakti tidak bisa memasangkan gips pada filamen sepanjang 230 tahun cahaya ini, kita hanya bisa berharap retakan ini bisa “sembuh” dengan sendirinya seiring berjalannya milenia. (Space/Z-2)
Kualitas tulang yang baik sudah harus dipersiapkan sedari muda agar bisa menjadi 'tabungan' yang bisa digunakan saat memasuki usia tua.
Penanganan patah tulang yang komprehensif dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis terkait ada atau tidaknya patah tulang yang melibatkan pembuluh darah atau risiko komplikasi.
Tulang memiliki perannya yang penting untuk memenuhi nutrisi yang baik untuk tulang perlu dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi.
Artinya, dua dari 5 penduduk Indonesia berisiko osteoporosis, dan perempuan berisiko lebih tinggi mengalami osteoporosis.
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh, meningkatkan risiko patah tulang.
Meski tidak sebesar galaksi modern, JADES-GS-z11-0 tergolong matang dan sangat aktif membentuk bintang baru.
Pengamatan terbaru terhadap dua galaksi spiral yang tengah bertabrakan, memberikan gambaran mengenai apa yang mungkin dialami Bima Sakti dan Andromeda.
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved