Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
AKTIVITAS fisik yang sederhana seperti berjalan kaki memiliki dampak besar bagi kesehatan jantung. Menariknya, kecepatan saat berjalan ternyata sangat memengaruhi seberapa besar manfaat aktivitas ini terhadap kesehatan jantung dan risiko gangguan irama jantung.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di laman Everyday Health, berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi secara signifikan dapat mengurangi risiko gangguan irama jantung, seperti fibrilasi atrium.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 400. 000 peserta yang telah diamati selama lebih dari sepuluh tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berjalan cepat memiliki risiko gangguan irama jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berjalan lambat.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kecepatan berjalan merupakan indikator penting dari tingkat kebugaran fisik dan kesehatan metabolik seseorang. Semakin cepat seseorang berjalan, semakin baik kemampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan sistem kardiovaskular.
Aktivitas rutin seperti berjalan kaki, terutama pada intensitas sedang hingga tinggi, dapat menjaga denyut jantung tetap stabil, melancarkan aliran darah, serta menurunkan risiko hipertensi.
Sejalan dengan temuan tersebut, menyatakan bahwa berjalan kaki secara konsisten selama 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga 31 persen dan mengurangi angka kematian dini sebesar 32 persen.
Manfaat ini akan semakin besar jika seseorang meningkatkan kecepatan dan durasi berjalan. Selain itu, aktivitas ini juga berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan menjaga berat badan ideal.
Meskipun demikian, ahli kesehatan mengingatkan agar individu menyesuaikan intensitas berjalan kaki dengan kondisi fisik masing-masing.
Meskipun berjalan cepat memberikan manfaat yang lebih besar, penting untuk melakukannya secara bertahap dan tidak memaksakan kemampuan fisik.
Untuk memulai dengan berjalan santai selama lima hingga sepuluh menit sebagai pemanasan, sebelum secara bertahap meningkatkan kecepatan hingga mencapai tahap sedang atau cepat yang nyaman dilakukan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan saat berjalan kaki termasuk memilih sepatu yang nyaman, menentukan rute yang aman dan datar, serta memperhatikan kondisi cuaca dan waktu pelaksanaan.
Aktivitas berjalan kaki disarankan dilakukan pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih bersahabat. Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, atau masalah metabolik lainnya, sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan berjalan cepat.
Selain manfaat fisik, berjalan kaki juga bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan mental dan kualitas tidur. Aktivitas ini juga dapat menjadi sarana rekreasi ringan yang menyenangkan dilakukan bersama keluarga atau teman, memperkuat hubungan sosial yang positif.
Dengan kecepatan berjalan kaki tidak hanya terkait dengan kebiasaan, tetapi juga menjadi indikator penting dari kesehatan jantung dan sistem peredaran darah.
Dengan memperhatikan teknik yang tepat dan konsistensi, berjalan kaki dapat menjadi investasi sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan jantung jangka panjang.
Sumber: KlikDokter, Halodoc, Everyday Health
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
Menikmati kopi di pagi hari telah menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Salah satu jenis kopi Indonesia yang paling terkenal Adalah kopi luwak.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
VO2 max bukan sekadar daya tahan fisik, tapi juga berkaitan langsung dengan kesehatan paru-paru dan daya tahan tubuh terhadap penyakit pernapasan.
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Tidur miring ke kiri ternyata menjadi posisi yang baik bagi orang-orang dengan penyakit gastroesophageal reflux, atau GERD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved