Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Momentum Perkuat Toleransi

05/9/2024 05:00

SEBAGAI pemimpin Gereja Katolik dunia dan sebagai Kepala Negara Vatikan, sosok Paus Fransiskus memang sangat istimewa. Namun, kunjungannya ke Indonesia sesungguhnya bukan hanya istimewa bagi umat Katolik ataupun sebagai tamu negara.

Kunjungan Paus ke-266 itu sebenarnya istimewa pula bagi kebangsaan kita. Baik dalam tema kunjungan apolistik ini hingga pidato di Istana Merdeka maupun di Gereja Katedral, Sri Paus selalu merujuk pada persaudaraan, bela rasa, keberagaman, dan bahkan secara jelas menyebut Bhinneka Tunggal Ika sebagai hal yang membanggakan dari Indonesia.

Namun, lebih dari sekadar bangga, pengakuan Sri Paus akan karakter bangsa kita itu semestinya menyentil pula kesadaran kita. Sebab, tidak akan berarti gaung Bhinneka Tunggal Ika jika semboyan itu tidak tecermin di masyarakat kita.

Baca juga : Perlu Regulasi Larang Mudik

Hal itu pula yang dinanti selama kunjungan Paus hingga Kamis, 6 September. Benarkah Bhinneka Tunggal Ika terwujud lebih dari sekadar semboyan?

Pertanyaan itu semestinya terjawab pula oleh seluruh masyarakat dalam menyikapi berbagai hal terkait dengan kesejukan, kenyamanan, kelancaran, dan kesuksesan rangkaian ibadah selama Paus Fransiskus berada di Indonesia. Termasuk, kenyamanan dan ketenangan saat menjalankan misa akbar di Gelora Bung Karno, hari ini.

Kita mestinya tidak perlu meributkan hal-hal yang memang bisa didialogkan. Wajah bangsa yang toleran akan diuji sejauh mana kita legawa menyikapi perbedaan dan ikhlas memberi kemerdekaan kepada pemeluk keyakinan lain dalam menjalankan segenap ibadah mereka.

Baca juga : Mencegah LP dari Covid-19

Spirit persaudaraan, kerukunan dalam perbedaan, memberi ruang bagi para pemeluk keyakinan untuk mengekspresikan keyakinan mereka, sudah semestinya kita tunjukkan. Maka, suasana sejuk penuh penghormatan mesti kita tunjukkan selama prosesi peribadatan yang dipimpin Paus Fransiskus itu.

Kita percaya sebagian besar masyarakat kita menghormati perbedaan dan mendukung toleransi. Namun, kita juga mesti waspada bahwa gejolak atas nama perbedaan keyakinan masih mudah tersulut. Karena itu, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia semakin menunjukkan betapa sebenarnya toleransi dan dialog antariman mesti terus dipromosikan dan digaungkan.

Sebagai negara pertama yang disinggahi dalam kunjungan apolistik Sri Paus, Indonesia akan menjadi barometer bagi negara lain, bahkan seluruh mata dunia. Sebagai salah satu negara berpopulasi muslim terbesar di dunia, kunjungan Paus Fransiskus akan menjadi pembuktian segala klaim kita selama ini, baik klaim sebagai negara muslim toleran maupun kampanye-kampanye bahwa negeri ini siap menjadi pendamai untuk negara-negara yang terlibat perang.

Sebab itu, kunjungan Paus bukan hanya pesta iman bagi umat Katolik, melainkan juga peneguh untuk kedewasaan keberagaman kita. Kunjungan Sri Paus membawa pertanyaan bagi tiap-tiap kita tentang pemahaman kita sebagai tuan rumah bersama.

Di dalam negeri yang serbaberagam ini, kemauan untuk menjadi tuan rumah bersama berarti mesti memiliki sikap empati, alias bela rasa, terhadap saudara sebangsa. Tanpa itu, kita sebenarnya bukan saja gagal membuktikan pujian Paus, melainkan juga gagal membuktikan Bhinneka Tunggal Ika dalam tindakan nyata kepada dunia.

 



Berita Lainnya
  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.

  • Penegak Hukum Tonggak Kepercayaan

    31/5/2025 05:00

    CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.

  • Palestina Merdeka Tetap Syarat Mutlak

    30/5/2025 05:00

    PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.

  • Keadilan Pendidikan tanpa Diskriminasi

    29/5/2025 05:00

    SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.

  • Meredakan Sengkarut Dunia Kesehatan

    28/5/2025 05:00

    Para guru besar fakultas kedokteran juga menganggap PPDS university-based tidak diperlukan mengingat saat ini pendidikan spesialis telah berbasis rumah sakit.

  • Rampas Aset tanpa Langgar Hak

    27/5/2025 05:00

    BAHASAN tentang perlunya Indonesia punya aturan untuk mendapatkan kembali kekayaan negara yang diambil para koruptor kembali mengemuka.