Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Politik Kesukarelaan Terus Berdatangan

09/2/2024 05:00

PEMILU yang riang gembira pelan-pelan menunjukkan dirinya. Masyarakat kini mengambil cara sendiri dalam menciptakan pemilu yang demokratis dan penuh kreativitas.

Mulai penggunaan kanal Tiktok yang tengah digandrungi anak muda sebagai ruang kampanye calon presiden (capres) hingga kampanye yang dibungkus dengan judul-judul yang menyegarkan.

Bahkan, gara-gara diskusi yang berlangsung di Tiktok semakin akrab dan hangat, capres Anies Baswedan kini punya panggilan baru dari kalangan Gen Z, ‘Abah Anies’.

Kampanye kian menyegarkan saat dikemas dengan judul Desak Anies atau Slepet Imin. Judul kampanye yang nyeleneh, tetapi kreatif, jauh lebih kreatif ketimbang cara usang menggaet suara calon pemilih lewat bagi-bagi bantuan sosial (bansos).

Di penghujung tahapan kampanye saat ini, bahkan muncul fenomena politik kesukarelaan (political voluntarism) masyarakat. Lagi-lagi tim pemenangan Anies Baswedan yang menggagasnya.

Mereka membuka pemesanan tiket gratis sejak Rabu (7/2) secara daring untuk mengikuti kampanye akbar terakhir Anies Baswedan. Di hari itu juga, dalam hitungan menit, 3,5 juta orang sudah memesan tiket untuk dapat mengikuti paparan visi-misi Anies Baswedan di kampanye pemungkasnya.

Luar biasa, sulit dibayangkan 3,5 juta manusia akan berkumpul di Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi tempat kampanye Anies, sementara stadion itu hanya mampu menampung 82 ribu orang di area tribune yang menggunakan kursi dan 100 ribu orang di area lapangan.

Tak ada janji pembagian bansos di sana. Namun, jutaan orang itu dengan kesadarannya sendiri ingin mendengar langsung janji politik dari calon pemimpin mereka.

Sikap kesukarelaan itu yang dalam beberapa pemilu terakhir kian pudar. Seperti sudah mentradisi, orang mau menghadiri kampanye jika ada iming-iming uang transpor, bukan untuk mendengarkan visi-misi capres.

Karena itu, ludesnya 3,5 juta tiket untuk mengikuti kampanye Anies Baswedan mesti diapresiasi karena demokrasi yang bermartabat kian menunjukkan bentuknya, yakni kegembiraan masyarakat dalam mencari dan menentukan pemimpin baru mereka.

Pemilu riang gembira itu pula yang sejatinya sudah lama dinanti masyarakat sejak pemilu yang riang itu terakhir kali digelar pada 1999, tak lama setelah tumbangnya Orde Baru. Kala itu, masyarakat dan partai politik bersukacita memilih pemimpin baru setelah lepas dari kungkungan rezim Orde Baru dalam kurun 32 tahun lamanya.

Pemilu yang menyenangkan dan penuh kreativitas juga sangat penting di tengah masih tingginya angka pemilih yang tak menggunakan hak pilihnya alias golput. Pemilu yang bisa menghadirkan suasana keriaan diharapkan bisa terus menekan angka golput sehingga semua pemilih mau menggunakan hak pilihnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Pemilu 2019 jumlah total pemilih yang tercatat di daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 192,77 juta orang. Dari jumlah tersebut, pemilih yang menggunakan hak pilih mencapai 157,47 juta orang atau 81,69% dari total pemilih nasional. Artinya, pemilih yang memilih golput ada sekitar 35,29 juta orang, sekitar 18,31% dari total pemilih nasional.

Jumlah golput itu sejatinya sudah turun ketimbang golput pada Pemilu 2014 yang mencapai 30,42%. Namun, 35,29 juta orang yang memilih golput bukanlah angka yang kecil apalagi sampai dianggap sepele.

Karena itu, politik kesukarelaan yang hadir dari hati yang gembira dalam mencari pemimpin baru harus terus digelorakan, bahkan ditradisikan. Kita serulan juga kepada para penyelenggara dan wasit pemilu untuk jangan sampai merusak politik kesukarelaan seperti ini.

Tinggalkan cara usang karena zaman sudah berubah. Jangan antiperubahan, itu pesan utamanya.



Berita Lainnya
  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik